2017
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.2.139
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Snack Bar Tinggi Serat Berbasis Tepung Ampas Tahu (Okara) Dan Tepung Ubi Ungu

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
3
0
18

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(21 citation statements)
references
References 8 publications
0
3
0
18
Order By: Relevance
“…Hasil analisis menunjukkan snack bar formula 3 mengandung serat dengan dengan kadar 16,32% sehingga dapat disimpulkan bahwa snack bar yang dihasilkan termasuk kedalam kategori pangan tinggi serat 37 . Hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini lebih besar daripada hasil studi yang dilakukan oleh Rachmayani dkk (2017) yang membuat snack bar dari tepung ampas tahu dan tepung ubi ungu yang menyatakan bahwa snack bar formula terpilihnya mengandung serat pangan sebesar 13,87% 38 .…”
Section: Kadar Serat Panganunclassified
“…Hasil analisis menunjukkan snack bar formula 3 mengandung serat dengan dengan kadar 16,32% sehingga dapat disimpulkan bahwa snack bar yang dihasilkan termasuk kedalam kategori pangan tinggi serat 37 . Hasil analisis yang diperoleh pada penelitian ini lebih besar daripada hasil studi yang dilakukan oleh Rachmayani dkk (2017) yang membuat snack bar dari tepung ampas tahu dan tepung ubi ungu yang menyatakan bahwa snack bar formula terpilihnya mengandung serat pangan sebesar 13,87% 38 .…”
Section: Kadar Serat Panganunclassified
“…Insoluble fiber was fiber foods was reported to affect the hardness of the food product (Santala et al, 2014cited in Yan et al, 2015. However, the increased concentration of materials containing highfiber food such as tofu flour with a total dietary fiber content of 50.35% were reported to produce snack bar with rugged texture and less favored by panelists (Rachmayani et al, 2017). Insoluble dietary fiber had been reported to reduce the acceptance of the sensory by panelists (Robin et al, 2012) because it produced hardtexture product.…”
Section: Sensory Quality Of Food Barsmentioning
confidence: 99%
“…Whereas food bar was able to be processed by utilizing the abundant and affordable local raw material. Some researchers claimed that the food bar could be processed by utilizing the Indonesian local flour such as pumpkin flour with mung bean flour (Fajri et al, 2013), tofu flour with yam flour (Rachmayani et al, 2017), and white millet flour with red bean flour (Anandito et al, 2016) and others.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Kesimpulan : Sisa makanan terbanyak yaitu pada makanan saring dan sisa makanan diet tinggi serat dan rendah garam bersisa PENDAHULUAN Pangan jajanan memiliki peran yang penting bagi pertumbuhan seseorang, sebab dapat menyumbangkan energi dan zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Permasalahannya, pangan jajanan yang beredar belum semuanya dapat dijamin keamanan maupun kandungan gizinya sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dalam mengembangkan pangan jajanan, sebab secara tidak langsung dapat menjadi salah satu penghambat penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia di masa depan (Paramtmanitya dan Veriani dalam (Rachmayani et al, 2017).…”
unclassified
“…Pola konsumsi pangan jajanan yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif yaitu dapat menyebabkan terjadinya kelebihan asupan energi (Rahmad, 2019). Disisi lain juga terjadi peningkatan obesitas yang disebabkan oleh pola konsumsi pangan yang tidak seimbang dan rendahnya aktivitas fisik (Depres, 2014 dalam (Rachmayani et al, 2017)). Kebiasaan ini sering terjadi di masyarakat perkotaan, mereka sering mengkonsumsi makanan siap saji dimana sebagian besar merupakan makanan sumber hewani dan tidak diimbangi dengan makanan sumber nabati sehingga menyebabkan konsumsi serat seseorang menjadi rendah (Knadou, 2009 dalam (Hendrayati, Manjilala and Islamiati, 2019)).…”
unclassified