2020
DOI: 10.31849/teknik.v14i2.5377
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Tanaman Hidroponik

Abstract: Maraknya menanam tanaman dengan cara Hidroponik saat ini, banyak digemari karena tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas. Dengan menanam dengan cara hidroponik, hasil panen akan lebih cepat namun perlu untuk memperhatikan ketepatan dalam pemberian nutrisi, intensitas cahaya dan suhu sekitar tanaman.  Menanam hidroponik menggunakan metode NFT (Nutrient Film Technique) dibutuhkan aliran air yang tetap terjaga, tujuannya untuk mengalirkan air nutrisi pada akar tanaman. Dalam praktiknya, PLN digunakan untuk men… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
9
1

Relationship

0
10

Authors

Journals

citations
Cited by 18 publications
(19 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Namun besarnya potensi energi surya yang dimiliki oleh Indonesia tidak sebanding dengan pemanfaatannya yaitu hanya berkisar 0.07% (Kementrian ESDM, 2021). Pemanfaatan energi surya secara global dikonversi menjadi tenaga listrik melalui teknologi fotovoltaik (Tambunan, 2020), dimana penggunaannya dalam sektor ketenagalistrikan akan terus meningkat penggunaannya tanpa terkecuali di negara Indonesia. Pengubahan energi matahari menjadi energi listrik selama ini masih belum maksimal dikarenakan oleh beberapa kendala, salah satunya yaitu mahalnya biaya investasi yang berakibat terhadap mahalnya harga listrik yang dihasilkan, sehingga memiliki nilai yang kurang ekonomis jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil (Afif, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun besarnya potensi energi surya yang dimiliki oleh Indonesia tidak sebanding dengan pemanfaatannya yaitu hanya berkisar 0.07% (Kementrian ESDM, 2021). Pemanfaatan energi surya secara global dikonversi menjadi tenaga listrik melalui teknologi fotovoltaik (Tambunan, 2020), dimana penggunaannya dalam sektor ketenagalistrikan akan terus meningkat penggunaannya tanpa terkecuali di negara Indonesia. Pengubahan energi matahari menjadi energi listrik selama ini masih belum maksimal dikarenakan oleh beberapa kendala, salah satunya yaitu mahalnya biaya investasi yang berakibat terhadap mahalnya harga listrik yang dihasilkan, sehingga memiliki nilai yang kurang ekonomis jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil (Afif, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemanfaatan tenaga surya berdaya kecil atau dikenal dengan Solar Home System (SHS) telah membantu masyarakat di malam hari terutama pelajar dan ibu-ibu yang memiliki anak kecil, serta membantu warga desa Soko Kembang yang merupakan desa terpencil yang sebelumnya mengandalkan penerangan dari lampu minyak dan genset sewa (Musyahar, 2019). Pemanfaatan tenaga surya juga telah diterapkan pada berbagai kegiatan riset dan agrobisnis, diantaranya penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi listrik dalam sistem hidroponik (Mardiyono et al, 2018;Setiawan et al, 2020), sistem irigasi budidaya bawang merah (Widodo & Nasution, 2016) dan sistem monitoring tanaman cabai (Wahyu et al, 2020(Wahyu et al, , 2021.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Biasanya tanaman yang dikembangkan adalah tanaman hortikultura. Menurut beberapa penelitian, waktu panen tanaman yang menggunakan metode hidroponik relatif lebih cepat, apabila didukung dengan nutrisi, suhu, dan pencahayaan yang terkontrol (Setiawan et al, 2020;Irianto, 2021). Selain itu budidaya tanaman dengan sistem hidroponik tidak mengenal musim sehingga cocok dijadikan sebagai alternatif solusi terhadap climate change (Lonardy, 2006;Roidah, 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified