2015
DOI: 10.20886/jphh.2015.33.2.115-124
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Sifat Balok Komposit Kombinasi Bambu Dan Kayu

Abstract: Combination of bamboo and wood composite beam is ABSTRAKBalok komposit yang terbuat dari kombinasi bambu dan kayu adalah sebuah produk yang memungkinkan untuk dikembangkan. Pada umumnya, produk komposit dari kayu solid memenuhi persyaratan untuk kostruksi u , namun sifat balok komposit kombinasi bamb dan kayu belum dipelajari secara intensif mempelajari kombinasi . Tulisan ini sifat-sifat balok komposit dari tiga jenis bambu: andong, petung dan ori dengan kayu jabon menggunakan perekat isosianat dan ekstrak ka… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
1
1

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
1
1
Order By: Relevance
“…The average MOE value in this study was higher than that of Supriadi et al [26] regarding the manufacture of andong, mayan, and jabon laminated boards with an average MOE of 86261 kg/cm 2 . Besides that, Abdurachman et al [30] obtained a MOE of 69320 kg/cm 2 on Betung bamboo laminated boards, which is still below the average MOE of this study. Based on the value of MOE produced in this study decreased when treated with citric acid.…”
Section: Modulus Of Elasticitycontrasting
confidence: 77%
“…The average MOE value in this study was higher than that of Supriadi et al [26] regarding the manufacture of andong, mayan, and jabon laminated boards with an average MOE of 86261 kg/cm 2 . Besides that, Abdurachman et al [30] obtained a MOE of 69320 kg/cm 2 on Betung bamboo laminated boards, which is still below the average MOE of this study. Based on the value of MOE produced in this study decreased when treated with citric acid.…”
Section: Modulus Of Elasticitycontrasting
confidence: 77%
“…MOR PJLB hasil penelitian ini jauh lebih tinggi dibanding MOR papan laminasi dari campuran pelupuh bambu andong dan kayu jabon yaitu 2 169,8 kg/cm untuk papan laminasi dari campuran pelupuh bambu andong dengan kayu jabon yang diletakkan di dekat lapisan luar dan 2 216,6 kg/cm untuk papan laminasi dari campuran pelupuh bambu andong dengan kayu jabon diletakkan di bagian tengah papan (Abdurachman et al, 2015), akan tetapi lebih rendah dibanding MOR papan bambu lamina susun tegak dari bilah bambu andong (805,6 2 2 kg/cm dan 806,8 kg/cm ) yang lapisan tengahnya berturut-turut menggunakan kayu manii dan kayu sengon Keteguhan tekan PJLB hasil penelitian ini lebih tinggi dibanding keteguhan tekan papan laminasi dari campuran pelupuh bambu andong dan kayu 2 jabon yaitu 230,5 kg/cm untuk papan laminasi dari campuran pelupuh bambu andong dengan kayu jabon yang diletakkan didekat lapisan luar 2 dan 263,2 kg/cm untuk papan laminasi dari campuran pelupuh bambu andong dengan kayu jabon diletakkan di bagian tengah papan (Abdurachman et al, 2015), akan tetapi lebih rendah dibanding keteguhan tekan papan bambu lamina susun tegak dari bilah bambu andong 2 2 (483,3 kg/cm dan 522,6 kg/cm ) yang lapisan tengahnya berturut-turut menggunakan kayu manii dan kayu sengon , lebih rendah dibanding keteguhan tekan bambu komposit lima lapis (semuanya sejajar serat) yang dibuat dari bilah bambu D. strictus (80 2 kg/cm ) dan bambu mayan (503,1 kg/cm ) yang dibuat menggunakan perekat tanin resorsinol formaldehida dengan ekstender tepung terigu 20% (Sulastiningsih & Hadjib, 2009). Dari nilai kerapatan, modulus patah dan keteguhan tekan PJLB dapat ditetapkan kelas kuat PJLB tersebut berdasarkan Tabel 4 (Oey, 1990).…”
unclassified