“…Beberapa spesies tikus yang menjadi reservoir leptospirosis di Indonesia di antaranya adalah Rattus tanezumi, Rattus norvegicus, Bandicota indica, Rattus exculan, Mus musculus dan Suncus murinus. 12,[20][21][22][23][24][25] Leptospirosis pada manusia menampakkan gejala yang bervariasi, mulai dari gejala ringan sampai dengan berat, tergantung jenis serovar yang masuk ke dalam tubuh manusia. 17 Gejala klinis leptospirosis setelah masa inkubasi berupa demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, batuk, rasa tidak nyaman di badan, muntah, nyeri pada perut, diare, sufusi konjungtiva, jaundice, urin berwarna seperti teh, oliguria, anuria, batuk berdarah, perdarahan pada kulit, pusing dan lesu.…”