2019
DOI: 10.24036/musikolastika.v1i2.26
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Seni Tradisi Dan Kreativitas Dalam Kebudayaan Minangkabau

Abstract: Masyarakat Minangkabau menganut falsafah-falsafah sebagai konsepsi yang implikasikan ke dalam kebudayaannya, salahsatunya yaitu dengan kehadiran kesenian. Kesenian dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau hidup dan berkembang bersama perjalanan waktu serta daya kreativitas masyarakatnya dinamis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan pengamatan terhadap kesenian, khususnya yang berhubungan dengan tradisi dan kreativitas dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau dengan menggunakan pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
5
0
18

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 25 publications
(23 citation statements)
references
References 2 publications
0
5
0
18
Order By: Relevance
“…This expertise was outlined in the form of "rangkiang", "taratai" and "pucuakrabuang" motif. This reflects that the Minangkabau people hold the philosophy of "Alam Takambang Jadi Guru" (developing nature becomes teacher), meaning that all sources of knowledge and human behavior refer to nature, everything is learned by observing and looking at "Alam" (nature) (Hidayat et al, 2019). Likewise, as a Minangkabau person, Hamdan Thawil always studies "Alam" to produce Bansi which has its own philosophical meaning as the identity of his unique handiwork.…”
Section: Financial Resources Factormentioning
confidence: 99%
“…This expertise was outlined in the form of "rangkiang", "taratai" and "pucuakrabuang" motif. This reflects that the Minangkabau people hold the philosophy of "Alam Takambang Jadi Guru" (developing nature becomes teacher), meaning that all sources of knowledge and human behavior refer to nature, everything is learned by observing and looking at "Alam" (nature) (Hidayat et al, 2019). Likewise, as a Minangkabau person, Hamdan Thawil always studies "Alam" to produce Bansi which has its own philosophical meaning as the identity of his unique handiwork.…”
Section: Financial Resources Factormentioning
confidence: 99%
“…Masyarakat Minangkabau memegang falsafah Alam Takambang Jadi Guru (belajar dari alam), maksudnya adalah setiap sumber pengetahuan dan perilaku manusia mengacu pada alam, segala sesuatu dipelajari dengan mengamati dan memperhatikan tanda-tanda alam (Hidayat et al, 2019). Tentu saja dari falsafah "alam takambang jadi guru" kita dapat berpikir dan bertanyatanya adakah penerapan falsafah tersebut dalam kesenian khususnya musik tradisional Minangkabau.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain terinspirasi dari kegiatan masyarakat dalam mengerjakan sawah, beliau juga terinspirasi dari gerakan peniruan alam sekitar karena prinsip Syofyani yaitu "Alam Takambang Jadi Guru" yang dalam Bahasa Indonesia artinya Alam yang terhampar menjadi guru. Hal ini sejalan dengan Hidayat yang menyatakan bahwa masyarakat Minangkabau memegang falsafah "Alam Takambang Jadi Guru" (Hidayat et al, 2019). Dan gerak Injak Kaco (menginjak pecahan kaca) pada tari ini juga terinspirasi dari tradisi pesta Panen di Kabuaten Agam, dimana ada satu orang yang sudah biasa menginjak kaca pada saat perayaan pesta Panen.…”
Section: Asal-usul Tari Piriang DI Ateh Kacounclassified