2011
DOI: 10.24014/marwah.v10i1.484
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Rohana Kudus Dan Pendidikan Perempuan

Abstract: Rohana Kudus is a woman combatant from Minangkabau. She never went to school and only learning by self-educatedly. Even though, her struggle in education have started since childhood. She struggled for the woman education until she died. She struggeled not only through the education instituation but also through the newspaper. The act of Rohana in woman education can be seen trought the founding of Kerajinan Amai Setiia School in Koto Gadang Bukittinggi. In journalist, Rohana is noted as the first journalist w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1
1

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Aksi affirmative menggaris bawahi supaya ada 30% keterlibatan perempuan di partai politik dan parlemen. Namun, untuk terlibat dalam parlemen jumlah perempuan sering tidak memenuhi kuota 30% (Hanani, 2011).…”
Section: Keterlibatan Perempuan Dalam Kepemimpinan Publikunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Aksi affirmative menggaris bawahi supaya ada 30% keterlibatan perempuan di partai politik dan parlemen. Namun, untuk terlibat dalam parlemen jumlah perempuan sering tidak memenuhi kuota 30% (Hanani, 2011).…”
Section: Keterlibatan Perempuan Dalam Kepemimpinan Publikunclassified
“…Perjuangan pendidikan perempuan oleh Rahmah Elyunusyiah, didorong oleh kesempatan belajar bersama kakaknya, timbul kesadaran dari lubuk hatinya yang paling dalam untuk berpartisipasi lebih luas dalam memajukan kaum perempuan melalui pendidikan. Perlawanan-perlawana ketidak berpihakan kepada perempuan dilakukannya dengan mendirikan pendidikan untuk perempuan (Hanani, 2011).…”
Section: Kesadaran Individual Perempuanunclassified
“…Secara keseluruhan perempuan Minangkabau lebih menonjolkan aspek materi, namun ini tak terlepas dari pengaruh dan tekanan dari mamaknya. (Hanani, 2011;Razni, Juni, & Pontoh, 2011). Ketika Rohana pindah ke Bukittinggi ia juga mendirikan sekolah untuk perempuan yang diberi nama Rohana School dan didirikan tahun 1916 (Hanani, 2011).…”
unclassified
“…(Hanani, 2011;Razni, Juni, & Pontoh, 2011). Ketika Rohana pindah ke Bukittinggi ia juga mendirikan sekolah untuk perempuan yang diberi nama Rohana School dan didirikan tahun 1916 (Hanani, 2011). Selain bergerak dalam bidang pendidikan, Rohana juga berjuang melalui tulisan dengan diterbitkannya, sebuah surat kabar yang P bernama Sunting Melayu.…”
unclassified
“…As Wieringa discussed (1999) that the first activity of emergence of women"s movement is to open schools for women, including a small school house which was established by Kartini, either at her house or at her husband"s. Furthermore, women school that was founded by Dewi Sartika in Bandung in 1904 and the eight other girls schools that were founded aboout in 1912. In Western Sumatera, Hanani (2011) stated that in 1911 also established a school for Minang women by Rohana Kudus. Movement to fight for women"s education is also done through formal organization.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%