Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dari gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak dikatakan sebagai stunting jika tinggi badan menurut umur kurang dari minus dua standar deviasi pertumbuhan anak.
Proporsi s
tunting di Kab. Muaro Jambi berdasarkan SSGI tahun 2021
sebesar
27,2%, dan merupakan kabupaten yang memiliki proporsi stunting tertinggi di Provinsi Jambi. Penelitian
ini menggunakan
desain cross sectional, bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan stunting di di Puskesmas Tempino Kabupaten Muaro Jambi. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tempino yaitu sebanyak 155 orang. Analisis dilakukan secara univariate, analisis bivariat dengan uji chisquare, analisis multivariate dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini membuktikan ada hubugan yang signifikan antara status gizi ibu, personal hygiene, ASI eksklusif, akses jamban, penyakit infeksi, pendapatan, pendidikan ibu, sampah, dan sumber air bersih dengan stunting. ASI eksklusif merupakan faktor yang paling dominan dari kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah Puskesmas Tempino Kabupaten Muaro Jambi setelah dikontrol oleh status gizi ibu, personal hygiene, akses jamban, penyakit infeksi, pendidikan ibu, pendapatan, sampah, dan sumber air bersih. Anak yang tidak memperoleh ASI ekslusif selama 6 bulan memiliki risiko lebih besar
(POR= 12,031, 95%CI: 2,137-67,722)
untuk terkena Stunting dibandingkan anak balita yang tidak ASI eksklusif. Disarankan
adanya
dukungan terlaksananya