2017
DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14278
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Resiliensi Remaja Berprestasi Dengan Latar Belakang Orang Tua Bercerai

Abstract: Perceraian (divorce) dalam hal ini merupakan suatu kejadian yang tentunya tidak dikehendaki oleh suami – istri, khususnya anak. Perceraian yang dialami oleh orang tua tentunya memberikan konsekuensi atau dampak yang begitu besar pada kehidupan anak yakni seperti meliputi perasan sedih, ketakutan, depresi, marah, maupun kebingungan. Dampak perceraian tersebut akan semakin dirasakan ketika anak sudah memasuki tahap perkembangan remaja. Hal ini karena pada tahap remaja, anak mengalami perkembangan baik secara kog… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
5
0
5

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 19 publications
(14 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
0
5
Order By: Relevance
“…Perceraian tentunya menimbulkan konsekuensi yang harus mereka hadapi yakni menerima kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam akibat perceraian yang dialami oleh orang tua mereka. 1 Kota Makassar merupakan kota metropolitan yang di dalamnya masalah-masalah sosial dapat terjadi, dan mempengaruhi perkembangan psikologis dalam keluarga, termasuk pada remaja. Hal yang paling mempengaruhi psikologis remaja itu adalah terjadinya konflik di dalam rumah tangga, salah satunya adalah perceraian orangtua.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perceraian tentunya menimbulkan konsekuensi yang harus mereka hadapi yakni menerima kesedihan dan perasaan kehilangan yang mendalam akibat perceraian yang dialami oleh orang tua mereka. 1 Kota Makassar merupakan kota metropolitan yang di dalamnya masalah-masalah sosial dapat terjadi, dan mempengaruhi perkembangan psikologis dalam keluarga, termasuk pada remaja. Hal yang paling mempengaruhi psikologis remaja itu adalah terjadinya konflik di dalam rumah tangga, salah satunya adalah perceraian orangtua.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Parental divorce is the most frightening issue for children, especially adolescents, affecting their psychological condition. Divorce can cause sadness and feelings of loss for children (Hadianti, Nurwati & Darwis, 2017). Based on data cited from the Mahkamah Agung Republik Indonesia (2020), the marriage divorce data increased in 2017 as much as 472,780 cases, and then it decreased in 2018, that is, by 419,268 cases.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Most divorce occurs because of conflict and dispute between a husband and wife (Altundag & Bulut, 2014). Divorce may create sadness and the feeling of loss for children (Hadianti, 2017). The other impacts for children whom are left from divorce of the parents are sadness, fear, anxiety, the feeling of being left behind, anger, and the desire for reconciliation (Altundag & Bulut, 2014).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Hatari (2018) said that resilience may help individuals in overcoming life's problems, stress, depression, and pressure, as well as problems on individuals. Hadianti (2017) also stated that resilience is important to have when parents divorce because it will be able to overcome the impacts from divorce while it is difficult to accept. An example of resilience factors according to Ross & Fautini (Holaday & McPhearson, 1997) is when an individual experiences difficult situation, then the individual will not blame him/herself of the condition, not feel guilty, and be denial to the situation that they suffer.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%