Relationship between negative emotions and perceived support among parents of hospitalized, critically ill children

Abstract

Objectives The purpose of this study was to describe relationships between negative emotions and perceived emotional support in parents of children admitted to the pediatric intensive care unit (PICU). Methods This cross-sectional descriptive study conducted face-to-face interviews between January 2019 and January 2020. Study variables included depression (PHQ-9 Scale), anxiety (Emotional Distress-Anxiety-Short Form 8a), anger (Emotional Distress-Anger-Short Form 5a), fear (Fear-Affect Computerized Adaptive Test), somatic fear (Fear-Somatic Arousal-Fixed Form), loneliness (Revised 20-item UCLA Loneliness Scale), and perceived emotional support (Emotional Support-Fixed Form). Results Eighty parents reported symptoms of depression 8.00(4.00, 13.75), anxiety (23.43 ± 7.80), anger (13.40 ± 5.46), fear (72.81 ± 27.26), somatic fear 9.00(6.00, 12.75), loneliness (39.35 ± 12.00), and low perceived emotional support (32.14 ± 8.06). Parents who were young, single, low-income, and with limited-post secondary education reported greater loneliness and lower perceived emotional support. Fear correlated with depression ( r = 0.737 , P < 0.01 ) and anxiety ( r=0 .900 , P < 0.01). Inverse relationships were discovered between perceived emotional support and loneliness ( r = −0.767 , P < 0.01), anger ( r= -0.401 , P < 0.01), and depression ( r = −0.334 , P < 0.01). Conclusions The cluster of negative emotions identified will serve as potential targets for future interventions designed to enhance support for parents of critically ill children.

Pengalaman Orangtua Selama Anak Dirawat dengan Penyakit Akut dan Kritis: Literature Review

“…Orangtua mengalami perubahan emosi ketika anaknya menjalani perawatan di rumah sakit. Emosi negatif yang dialami orangtua antara lain stres (16,21); ketakutan (16,22); depresi (23), gelisah, marah, ketakutan somatik, kesepian (22); rasa bersalah (19-21); cemas (3,23,24); sedih, lelah secara mental, kebingungan, serta rasa tidak berdaya, dan putus asa (17).…”

“…Rasa bersalah ketika harus memilih untuk membantu anak yang sedang dirawat di rumah akan tetapi hal ini juga mengecewakan anak lain yang berada di rumah (20). Orangtua yang memiliki anak dirawat di ruang PICU mengalami depresi, gelisah, marah ketakutan, ketakutan somatik, kesepian, dan dukungan emosional yang rendah (22). Kecemasan, depresi, dan masalah anak secara signifikan terkait dengan stress akut orangtua (23).…”

“…Beberapa penelitian menunjukkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pengalaman yang dirasakan orangtua selama perawatan anak di dengan kondisi sakit akut dan kritis. Karakteristik tersebut antara lain: status orangtua dalam hubungan/ perkawinan (3,21,22); status pekerjaan (3,24); usia orangtua (21-24); pendidikan orangtua (21,22); dukungan (3,20,22).…”

“…Orangtua status lajang/ bercerai/ janda mengalami kesepian yang lebih besar dan merasakan dukungan emosional yang rendah (22). Hasil penelitian menjelaskan orangtua yang lebih muda, orangtua tunggal melaporkan lebih banyak stres yang dirasakan (21,22,24). Pada orangtua yang lebih muda menunjukkan stres akut yang lebih tinggi (23).…”

“…Perasaan kesepian dan rendahnya dukungan dilaporkan oleh orangtua yang memiliki pendidikan sekolah menengah atau kurang (22). Dukungan emosional yang rendah mempengaruhi gejala depresi, gelisah, marah, dan ketakutan (22). Dukungan sosial yang tinggi bersifat protektif untuk masalah psikologis orangtua (3).…”