Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah upaya pemerintah dalam mengelola penyakit kronis yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Pemerintah membuat target indikator kegiatan Prolanis ke dalam indikator pembayaran kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Akan tetapi, beberapa penelitian yang telah dilakukan di beberapa FKTP di Indonesia menunjukkan bahwa pemanfaatan Prolanis oleh peserta, baik di Puskesmas maupun klinik, masih di bawah target indikator yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode scoping review. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan merangkum hasil penelitian melalui ekstraksi informasi dari studi literatur terkait faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Prolanis. Studi literatur berupa artikel ilmiah diperoleh dari beberapa basis data, yaitu Google Scholar, Pubmed, dan ScienceDirect. Kerangka kerja PRISMA-ScR digunakan untuk memilih artikel ilmiah yang akan dianalisis. Terpilih 17 artikel yang dilakukan analisis lebih lanjut. Faktor predisposisi yang ditemukan adanya hubungan dengan pemanfaatan Prolanis adalah pendidikan, pekerjaan, dan health beliefs. faktor pemungkin meliputi penghasilan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, akses informasi, serta jarak dan transportasi. Faktor kebutuhan meliputi lama menderita penyakit dan persepsi keseriusan penyakit. Beberapa faktor yang masuk dalam teori behavioral model and access to medical care memiliki hubungan dengan pemanfaatan Prolanis. Faktor yang tidak ditemukan adanya hubungan dengan pemanfaatan Prolanis, yaitu faktor jenis kelamin dan usia.