2018
DOI: 10.34007/jehss.v1i2.9
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Rekayasa Budaya dan Dinamika Sosial: Menemukan Pokok Pikiran Lokalitas Budaya Sebagai Daya Cipta

Abstract: This paper discusses cultural engineering on social dynamics, namely culture as the creativity of facing social change. In this paper, social dynamics is a creative response from the culture support community that originates from ideas which are then channeled into activities and appear in human artifacts. Social dynamics are not always supported by formal institutions but are also supported by informal institutions, namely cultures that play an active role. The idea that the origin of activities and artifacts… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Rekayasa ini diperlukan dalam merespon perubahan-perubahan kebudayaan dalam masyarakat seperti yang dikemukakan oleh Damanik dalam tulisannya Rekayasa Budaya dan Dinamika Sosial: Menemukan Pokok Pikiran Lokalitas Budaya sebagai Daya Cipta. Damanik juga menegaskan bahwa rekayasa budaya dapat mengacu pada orientasi (Damanik, 2018). kebudayan terhadap manusia, alam, lingkugan, waktu, serta ketertarikan sosial.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Pentingnya Pendidikan Multikultural Dal...unclassified
“…Rekayasa ini diperlukan dalam merespon perubahan-perubahan kebudayaan dalam masyarakat seperti yang dikemukakan oleh Damanik dalam tulisannya Rekayasa Budaya dan Dinamika Sosial: Menemukan Pokok Pikiran Lokalitas Budaya sebagai Daya Cipta. Damanik juga menegaskan bahwa rekayasa budaya dapat mengacu pada orientasi (Damanik, 2018). kebudayan terhadap manusia, alam, lingkugan, waktu, serta ketertarikan sosial.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Pentingnya Pendidikan Multikultural Dal...unclassified
“…Dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, guru memiliki kemerdekaan untuk memilih komponen-komponen dari kurikulum untuk dikembangkan dalam modul pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kebebasan tersebut harus mampu menciptakan pembelajaran yang menantang imajinasi peserta didik untuk menumbuhkembangkan pemikiran kritis dalam memecahkan masalah, serta mampu menumbuhkan daya cipta kreatif dan memiliki nilai-nilai karakter yang baik dalam menjalin komunikasi dan kerja sama dengan orang lain (Damanik, 2018;Pandapotan et al, 2018). Penggabungan mata pelajaran IPA dengan IPS dan perubahan muatan lokal bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan pada pendidikan dasar dalam Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kesempatan terbaik bagi para guru untuk merevitalisasi kearifan lokal ke dalam kurikulum, mulai dari metode pembelajaran sampai dengan bahan ajar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jamaah Perempuan dan Anak-Anak yang Menikmati Bubur India (Pujakesuma, 2018) Fenomena bubur India yang dibuat oleh Ta'mir Masjid Pekojan pada mulanya merupakan salah satu rekayasa budaya yang digunakan untuk merekatkan masyarakat muslim India yang tinggal di Kampung Pekojan. Budaya bubur India ini diciptakan di lokalitas yang berbeda sebagai sarana untuk menghadapi perubahan sosial para pedagang muslim India di tempat tinggal baru mereka yang jauh dari tempat asalnya (Damanik, 2018). Kebiasaan masyarakat muslim India di tempat asalnya, ketika berbuka menggunakan bubur yang rasanya gurih serta mengandung berbagai rempah-rempah itu tentu menjadi magnet yang kuat bagi masyarakat pendatang yang berasal dari India, karena mengingatkan terhadap kebiasaan yang mereka lakukan di tempat asalnya.…”
Section: Tujuan Pembuatan Bubur India DI Masjid Jami' Pekojan Semarangunclassified