Abstract:In almost all regions of the Coastal Indonesia conflicts often occur with various interests. The main cause of this problem (conflict) is spatial planning that does not / does not pay attention to Coastal Resources in the region. This happens one of them as information that needs to be used. Various parties have an interest in their own goals, objectives and plans for exploiting the Coastal Resources. Likewise, the City of Semarang, in developing Coastal / Coastal areas, should ask permission from the holder o… Show more
“…Menurut Dahuri, dkk (1996) dalam mendefinisikan kawasan pesisir merupakan kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut (Suryanti et al, 2019). Daerah bertemunya laut dan darat dengan bagian daratan yang mencakup daerah kering maupun tergenang oleh air namun masih terpengaruh karakteristik air laut dan lautan mencakup daerah yang terpengaruh kejadian alami didarat disebut dengan kawasan pesisir (Ridlo & Yuliani, 2018). Kawasan pesisir juga diartikan sebagai daerah peralihan antara ekosistem daratan dan lautan.…”
ABSTRAKTypology of settlements in coastal areas has a different shape from other locations. This typology is used to find out in coastal areas what form of slums. The emergence of settlements, especially in coastal areas, is due to the need for land for housing to people who are looking for work and must settle and the lack of settlement arrangements that cause the impression of slums. This research uses qualitative methods with a study literature approach in conducting typology studies of coastal settlements that take case studies. From the results of the discussion can be concluded that the existence of settlements in coastal areas has a positive and negative impact. The settlement became slum due to the people who died in the area. This can be a consideration in the future in the arrangement of settlements in coastal areas. Keywords: Tipology, Slums, Coastal Areas ABSTRAK Tipologi ialah sesuatu kajian yang membahas mengenai tipe. Pada umumnya, tipe digunakan guna menjelaskan keseluruhan bentuk, struktur ataupun karakter pada sesuatu objek atau bentuk tertentu. Permukiman kumuh ini merupakan permukiman dengan kepadatan yang tinggi, bangunan dengan kualitas rendah, minimnya ketersediaan prasarana dan sarana kondisi lingkungan serta karakteristik tersendiri pada masyarakat yang ada pada daerah tersebut. Kawasan pesisir ini ialah kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut yang dapat memiliki tipologi permukiman kumuh tersendiri. Tipologi ini digunakan untuk mengetahui pada wilayah pesisir apa saja yang menjadi faktor atau karakteristik yang menyebabkan permukiman kumuh yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian tipologi permukiman wilayah pesisir yang mengambil studi kasus. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman di wilayah pesisir disebabkan dari berbagai hal serta dari masyarakat yang meninggali wilayah tersebut. Hal ini bisa menjadi pertimbangan kedepannya dalam penataan dan peningkatan permukiman di wilayah pesisir.Kata kunci : Tipologi, Permukiman Kumuh, Wilayah Pesisir
“…Menurut Dahuri, dkk (1996) dalam mendefinisikan kawasan pesisir merupakan kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut (Suryanti et al, 2019). Daerah bertemunya laut dan darat dengan bagian daratan yang mencakup daerah kering maupun tergenang oleh air namun masih terpengaruh karakteristik air laut dan lautan mencakup daerah yang terpengaruh kejadian alami didarat disebut dengan kawasan pesisir (Ridlo & Yuliani, 2018). Kawasan pesisir juga diartikan sebagai daerah peralihan antara ekosistem daratan dan lautan.…”
ABSTRAKTypology of settlements in coastal areas has a different shape from other locations. This typology is used to find out in coastal areas what form of slums. The emergence of settlements, especially in coastal areas, is due to the need for land for housing to people who are looking for work and must settle and the lack of settlement arrangements that cause the impression of slums. This research uses qualitative methods with a study literature approach in conducting typology studies of coastal settlements that take case studies. From the results of the discussion can be concluded that the existence of settlements in coastal areas has a positive and negative impact. The settlement became slum due to the people who died in the area. This can be a consideration in the future in the arrangement of settlements in coastal areas. Keywords: Tipology, Slums, Coastal Areas ABSTRAK Tipologi ialah sesuatu kajian yang membahas mengenai tipe. Pada umumnya, tipe digunakan guna menjelaskan keseluruhan bentuk, struktur ataupun karakter pada sesuatu objek atau bentuk tertentu. Permukiman kumuh ini merupakan permukiman dengan kepadatan yang tinggi, bangunan dengan kualitas rendah, minimnya ketersediaan prasarana dan sarana kondisi lingkungan serta karakteristik tersendiri pada masyarakat yang ada pada daerah tersebut. Kawasan pesisir ini ialah kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut yang dapat memiliki tipologi permukiman kumuh tersendiri. Tipologi ini digunakan untuk mengetahui pada wilayah pesisir apa saja yang menjadi faktor atau karakteristik yang menyebabkan permukiman kumuh yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian tipologi permukiman wilayah pesisir yang mengambil studi kasus. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman di wilayah pesisir disebabkan dari berbagai hal serta dari masyarakat yang meninggali wilayah tersebut. Hal ini bisa menjadi pertimbangan kedepannya dalam penataan dan peningkatan permukiman di wilayah pesisir.Kata kunci : Tipologi, Permukiman Kumuh, Wilayah Pesisir
“…Kawasan pesisir adalah daerah bertemunya laut dan darat, pada bagian daratan mencakup daerah kering maupun yang yang tergenang oleh air namun masih terpengaruh karakteristiktik air laut, sedangkan lautan mencakup daerah yang terpengaruh kejadian alami didarat (Ridlo & Yuliani, 2018).…”
Rob flooding in coastal areas is a problem that is currently very difficult to solve, especially big cities in Indonesia. This study discusses the causes of rob flood disasters to the impacts caused to inundated areas. This research uses descriptive qualitative method with the approach of study literature in conducting studies related to the cause of rob flood. The case study that became the reference of this study consisted of rob flood problems in the city of Semarang, Brebes Regency, Pekalongan, and North Jakarta. The cause of rob flooding in coastal areas is dominated by decreased land levels and rising sea levels at high tide. The impact of rob flooding is very detrimental to the community and the government. Areas affected by rob flooding are not uncommon to become slums after rob floods occur. Damage to infrastructure and public facilities is also inevitable when affected by rob flooding. This research is expected to be considered as an anticipation material for residents who are in coastal areas when facing flood rob.Keywords: Land Subsidence, Over Pumpage Of Underground Water, Rob Puddles ABSTRAKBanjir rob di kawasan pesisir menjadi permasalahan yang saat ini sangat sukar untuk diselesaikan khususnya kota-kota besar di Indonesia. Penelitian ini membahas terkait penyebab dari bencana banjir rob hingga dampak yang ditimbulkan bagi wilayah tergenang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian terkait penyebab banjir rob. Studi kasus yang menjadi acuan dari penelitian ini terdiri dari permasalahan banjir rob di Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Pekalongan, dan Jakarta Utara. Penyebab dari banjir rob di kawasan pesisir didominasi oleh penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut pada saat terjadi pasang air laut. Dampak yang ditimbulkan dari banjir rob sangat merugikan masyarakat dan pemerintah. Kawasan terdampak genangan banjir rob tak jarang menjadi kawasan kumuh pasca banjir rob terjadi. Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum juga tidak dapat dihindari saat terdampak genangan banjir rob. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sebagai bahan antisipasi bagi warga yang berada di kawasan pesisir saat menghadapi banjir rob.Kata Kunci: Land Subsidence, Over Pumpage Air Bawah Tanah, Genangan Rob
“…Menurut Angotti, metropolitan diindikasikan mulai berkembang di berbagai kawasan utama di dunia pada abad ke-20 dan merupakan bentuk yang berbeda dari suatu kota, karena memiliki ukuran yang lebih besar dan kompleks dari segi ekonomi, politik dan budaya (Ridlo, 2016). Selain itu metropolitan juga umumnya memiliki peran yang besar secara global, sebagai contoh kawasan metropolitan di Indonesia memiliki peran dan fungsi khusus berdasarkan Peraturan Pemerintah No.…”
Covid-19 membuat semua kegiatan aktifitas, pola hidup dan ekonomi bahkan perancangan dalam pembangunan mengalami perubahan yang sangat drastis. Pada saat seperti ini hal yang paling ditakuti adalah tidak diterapkannya protokol kesehatan dalam perancangan bangunan, terutama pada perancangan dan perencanaan rumah susun yang berkaitan erat dengan kebiasaan pola hidup masyarakat yang secara berkelompok dalam satu bangunan. Dalam pembangunan sangat diperlukannya survey terhadap lapangan dan mencari data literatur terkait hal-hal yang akan direncanakan, di dalam artikel ini akan membahas tentang solusi desain fasilitas perencanaan pada rumah susun dengan perubahan pola hidup masyarakat rusun tersebut. Melalui sistem perencanaan rumah susun terkait dampak Covid-19 sangat membantu dalam meminimalisir hal hal yang tidak diinginkan untuk terjadi, dalam perencanaan ini juga Sangat membantu dalam sirkulasi kesehatan rumah susun dengan fasilitas yang lengkap dan siap untuk menghadapi masa pandemik yang menyerang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.