Latar belakang: Pola pikir yang mampu beroperasi secara sehat, dapat menghasilkan perilaku belajar untuk kemajuan atau produktif.
Tujuan penelitian: Untuk membantu subjek penelitian mengubah pola pikir yang tidak produktif, menjadi produktif, melalui penerapan pendekatan konselor Rasional Emotif Behavior.
Metode penelitian: Subjeknya empat peserta didik broken home yang menunjukkan pola pikir irasional sehingga tidak produktif. Melalui proses konselor rasional emotif behavior, dengan metode action research (tindakan konselor kelompok) maka 4 subjek dalam kelompok dapat mengalami perubahan pola pikir secara bertahap dalam menjalani kehidupan penuh tantangan. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan selama 4 sesi dalam 3 tahapan konselor. Siklus kedua dilaksanakan 4 sesi dalam 2 tahapan konselor selanjutnya.
Hasil penelitian: Hasil siklus pertama terlihat kedua konselor mengalami perubahan, dimana mereka terlihat mulai kuat menghadapi tantangan dalam belajar, juga pada ungkapan pada proses konselor kedua subjek mulai dapat mengemukakan pandangan sehat dan membagi pengalaman kemajuan aktivitas belajar mereka. Sharing of experiance ke dua subjek pertama dapat membantu kedua subjek lainnya, sehingga pada sesi kedua di siklus kedua, dua subjek berikut mulai menunjukkan perubahan, dengan mengemukakan statement yang dapat membangun komunikasi produktif. Hal tersebut menunjukkan adanya perubahan pola pikir yang terwujud dalam perilaku belajar. Temuan tersebut menunjukan bahwa konselor kognitif behavior efektif mengubah pola piker negatif atau tidak produktif peserta didik broken home.
Kesimpulan: Mengacu pada hasil-hasil penelitian sebagai mana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka pada bagian ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut bahwa konselor kognitif behavior efektif membantu konselor broken home (peserta didik) dalam meningkatkan kemampuan mengubah pola pikir negatif atau pola pikir produktif.