Problematika, Pola, Dan Strategi Petani Dalam Mempersiapkan Regenerasi Di Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstract

Pada banyak negara berkembang termasuk Indonesia, secara umum sektor pertanian kurang populer karena generasi muda menilai sektor ini memiliki skala usaha sangat kecil, dijalankan secara konvensional, sulit memperoleh akses pembiayaan, lemah terhadap akses perlindungan, dan terbatas dalam layanan penyuluhan dan pendampingan. Namun demikian, usaha pertanian pada berbagai sub-sektor memiliki karakteristik yang berbeda yang nampaknya juga menjadi isu penting dalam proses regenerasi petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika, pola, dan strategi petani mempersiapkan regenerasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengkajian fenomena regenerasi petani dilakukan di tiga komoditas yang berbeda, yaitu komoditas tanaman pangan di Kabupaten Sleman, komoditas hortikultura di Kabupaten Kulon Progo, dan komoditas perkebunan di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui FGD, wawancara mendalam, dan observasi. Informan adalah petani senior dan petani muda di ketiga lokasi penelitian. Hasil penelitianmenujukkan bahwa (1) problematika dalam proses regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta adalahperubahan kondisi iklim dan cuaca, sulitnya permodalan di bidang pertanian, rendahnya dorongan dari orang tua, citra buruk petani, alih fungsi lahan, petani sebagai pekerjaan sampingan, serta pertumbuhan sektor industri dan pariwisata yang lebihmenjanjikan bagi generasi muda; (2) pola regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta adalahdenganmelibatkan anak petani dalam proses budidaya sehingga mereka memiliki bekal dalam bertani serta mewariskan lahan sawah atau lahan kering kepada anak dengan pembagian sama rata; (3) strategi dalam mendukung regenerasi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dengan menanam berbagai komoditas dan mengusahakan ternak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, mengembangkan pasar yang menguntungkan dan berkelanjutansecara berkelompok, meningkatkan kemampuan petani muda melalui pendidikan dan pelatihan, serta mendukung figur petani muda berprestasi sebagai role model yang dapat memotivasi petani muda lainnya.

Model Sistem Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pedesaan Berbasis Inclusive Closed Loop

“…Sektor pertanian dianggap kurang populer oleh generasi muda karena dijalankan secara konvensional, memiliki skala usaha yang sangat kecil, dan lemah terhadap akses pembiayaan (Wati et al, 2021). Peran penyuluh dan aktor masyarakat lokal sebagai motivator sangat dominan di tingkat petani.…”

The Roles of A Farmer Group in the Development of Organic Rice (BRITANIC) in Krisik Gandusari Village

“…They can be role models for their peers. This solution is supported by Wati et al (2021), who stated that to minimalize the crisis of youth farmer regeneration, relevant parties can support the youths by providing them opportunities to improve their insight and skills through training, developing profitable market to erase the perception of instability among farmer families, and establishing support system among family, relatives, and colleagues. In agriculture, farmers will always face new challenges.…”

Pemuda dalam Pembangunan Pertanian : A Review

“…Tabel 1. Publikasi Ilmiah Minat Pemuda dan Strategi Pemuda melakukan Usaha Tani Peneliti Faktor Pemuda Arvianti (2017), Arimbawa (2018) Pendapatan, status sosial, lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, motivasi anak Nurjannah (2021) Lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, dan teknologi Rosliana (2020), Arvianti (2019) Teknologi Irungu (2015) Teknologi Informasi dan Komunikasi Bednaříková (2016) Akses kredit Fariza (2022) Pandangan orang tua Ningsih (2015) sosialisasi orangtua dan kohesivitas teman sebaya Susilowati (2016) pendidikan Ibrahim (2021), Dharmawan (2020) Persepsi pengolahan lahan Makabori (2019) Faktor Internal dan faktor eksternal Effendy & Maryani (2020) Faktor eksternal dan faktor motivasi White (2011), Rosliana (2020), Effendy & Krisnawati (2020), Junaedi (2020), Makabori (2019), Nugroho & Waluyati (2018), Oktavia & Suprapti (2020), Effendy & Maryani (2020), Ranzez (2020), Wati (2021), Yami (2019), Kimaro (2015), Fox, L., & Kaul, U. (2018).…”

“…Seperti magang di balai-balai kementerian pertanian, pelatihan teknis dan kewirausahaan pertanian. Wati et al (2021), strategi dalam mendukung regenerasi petani di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dengan menanam berbagai komoditas dan mengusahakan ternak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, mengembangkan pasar yang menguntungkan dan berkelanjutan secara berkelompok, meningkatkan kemampuan petani muda melalui pendidikan dan pelatihan, serta mendukung figur petani muda berprestasi sebagai role model yang dapat memotivasi petani muda lainnya.…”