2021
DOI: 10.33746/fhj.v8i01.140
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prevalensi Konsumsi Kopi dan Hubungannya Dengan Tekanan Darad

Abstract: Hipertensi dikenal dengan the silent killer atau penyakit mematikan secara diam-diam karena tidak memiliki tanda dan gejala yang spesifik. Konsumsi kopi secara historis dinilai memiliki efek negatif pada tubuh dan sering dihubungkan sebagai faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan konsumsi kopi dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Desain pada penelitian ini menggunakan cross-sectional studi. Responden penelitian ini berjumlah 36, diambi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Tinggi rendahnya tekanan darah seseorang juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin responden serta aktivitas fisik (19)(20)(21). Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa sebagian besar responden mengalami hipertensi stage I dengan rentang tekanan darah 140-159 mmHg (61,1%) yang terjadi karena adanya pengaruh faktor usia yang membuat tekanan darah akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia sebab lapisan pembuluh darah mengalami kerusakan dari waktu ke waktu, terjadinya perubahan struktur pada lapisan protein elastin dan kolagen (22). Hasil ini berbanding terbalik dan tidak sejalan dengan penelitian Saputra, Mulyadi, & Mahathir (2020) yang menemukan bahwa rata-rata tekanan darah lansia hipertensi adalah 164 mmHg (23).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Tinggi rendahnya tekanan darah seseorang juga dapat dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin responden serta aktivitas fisik (19)(20)(21). Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa sebagian besar responden mengalami hipertensi stage I dengan rentang tekanan darah 140-159 mmHg (61,1%) yang terjadi karena adanya pengaruh faktor usia yang membuat tekanan darah akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia sebab lapisan pembuluh darah mengalami kerusakan dari waktu ke waktu, terjadinya perubahan struktur pada lapisan protein elastin dan kolagen (22). Hasil ini berbanding terbalik dan tidak sejalan dengan penelitian Saputra, Mulyadi, & Mahathir (2020) yang menemukan bahwa rata-rata tekanan darah lansia hipertensi adalah 164 mmHg (23).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Gagal ginjal sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama seperti pada hipertensi maligna. 20 Risiko penyakit kardiovaskuler pada pasien hipertensi ditentukan tidak hanya tingginya tekanan darah tetapi juga telah atau belum adanya kerusakan organ target serta faktor risiko lain seperti merokok, dislipidemia dan diabetes melitus. Tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg pada individu berusia lebih dari 50 tahun, merupakan faktor risiko kardiovaskular yang penting.…”
Section: Patientunclassified
“…Selain itu dimulai dari tekanan darah 115/75 mmHg, kenaikan setiap 20/10 mmHg meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler sebanyak dua kali. 20…”
Section: Patientunclassified
“…Seseorang yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih akan membutuhkan banyak darah untuk suplai oksigen dan makanan menuju jaringan tubuh sehingga volume darah dan curah jantung akan mengalami peningkatan, akibatnya tekanan darah meningkat (23). Hasil penelitian lain menunjukkan nilai OR=2,848 yang artinya dewasa muda dengan status gizi obesitas menurut IMT mempunyai kemungkinan 2,848 kali lipat untuk mengalami hipertensi yang tidak terkendali dibandingkan dewasa muda dengan status gizi normal dan kurus menurut IMT (24).…”
Section: Hubungan Antara Status Gizi Menurut Imt Dengan Tekanan Darahunclassified