ABSTRAKSorgum berpotensi besar dan prospektif untuk dibudidayakan dan dikembangkan, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah kebutuhan pangan di Indonesia. Pemuliaan sorgum dengan teknik mutasi radiasi telah dilakukan di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Tujuan pemuliaan adalah untuk memperbaiki hasil dan kualitas sebagai pangan. Materi induk yang digunakan adalah galur mutan Zh-30 (varietas Pahat) berasal dari hasil penelitian BATAN diradiasi sinar gamma menggunakan dosis 300 Gy. Kegiatan seleksi menggunakan metode pedigree, dimulai pada generasi M 2 dan M 3 , yaitu dengan memilih tanaman yang memiliki sifat-sifat agronomi lebih baik dibanding induknya, kemudian dilanjutkan pada generasi berikutnya. Sejumlah 10 galur mutan harapan yaitu PATIR-1, PATIR-4, PATIR-12, PATIR-13, PATIR-15, PATIR-61, PATIR-71, PATIR-81, PATIR-91 dan PATIR-101 dievaluasi pada uji adaptasi multilokasi. Metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Tiga varietas sorgum yaitu Pahat, Kawali dan Mandau dimasukkan sebagai tanaman kontrol. Parameter data dilakukan terdiri dari beberapa karakter agronomi termasuk hasil biji dianalisis menggunakan ANOVA software komputer metode SAS versi 9.1. Hasil menunjukkan bahwa galur mutan PATIR-4 memiliki hasil biji tertinggi 6,43 t/ha dan diikuti galur PATIR-1 yaitu 6,15 t/ha berbeda nyata secara uji BNT 5% dibandingkan ketiga tanaman kontrol Zh-30 (induk), Kawali dan varietas Mandau (kontrol nasional) berturut-turut hanya 4,26, 5,26 dan 5,43 t/ha. Kata Kunci: pemuliaan mutasi, sorgum, galur mutan, uji adaptasi.
ABSTRACTSorghum has big potential and prospective to be growing and developed, along with the increasing number of food needs in Indonesia. Mutation breeding of sorghum with irradiation techniques has been held at the Center for Isotope and Radiation Application (CIRA), National Nuclear Energy Agency (BATAN). The objective of research was to improve yield and quality of sorghum as food. The used material parent was Zh-30 mutant line (Pahat variety) resulted from gamma rays irradiation using 300 Gy dose. The selection activities used pedigree method, starting on the M 2 and M 3 generation. It was done by choosing plants that have agronomic characters better than the parent, than followed in next successive generations. A number of 10 promising mutant lines (PATIR-1, PATIR-4, PATIR-12, PATIR-13, PATIR-1 5, PATIR-61, PATIR-71, PATIR-81, PATIR-91 and PATIR-101) were evaluated on the multi-location trials. The experimental method used randomized complete block design with 3 replications. Three sorghum varieties namely Pahat (parent), Kawali and Mandau (national varieties) were included as control varieties. Data measurements were collected for several agronomic characters including grain yield, analyzed by using ANOVA softwares SAS method of versi 9.1. The results showed that the PATIR-4 mutant line had the highest grain yield of 6.43 t/ha and followed by PATIR-1 mutant line of 6.15 t/ha. They were significantly different compare...