ABSTRAKBuah merupakan komoditas pangan yang banyak dikonsumsi oleh rumah tangga di Indonesia, baik dalam keadaan segar. Dikaitkan dengan masalah keamanan pangan, buah-buahan ini dapat dikatakan sebagai jenis buah yang berpeluang mengandung residu pestisida melebihi batas maksimum residu karena buah disemprot pestisida secara langsung selama proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan residu pestisida (golongan organofosfat) dan bakteri Escherichia coli pada buah anggur lokal dan Impor. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian survey observational. Sampel dalam penelitian ini adalah anggur impor dan lokal yang di beli pada 3 pedagang berbeda.Pengambilan sampel di Pasar Induk Kramat Jati. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keberadan Escherichia coli pada buah anggur lokal dan impor adalah <0,3 MPN/g dibawah standar nasional Indonesia dan ditemukan residu pestisida organofosfat pada buah anggur impor dan lokal namun kadarnya masih dalam batas aman.
PENDAHULUANBuah merupakan sumber zat gizi mikro alami yang essensial bagi tubuh. Pentingnya konsumsi buah-buahan diserukan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Menurut Semarajaya (2013), terjadi peningkatan permintaan buah oleh konsumen setiap tahunnya sebesar 5% . Adapun peningkatan konsumsi buah harus diikuti oleh pengawasan terhadap keamanan buah.Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan menyebutkan bahwa keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Salah satu indikator keamanan produk buah ialah residu pestisida dan cemaran mikroba.Penggunaan pestisida merupakan alternatif dalam mengandalikan cemaran hama dan penyakit tanaman buah.Peningkatan penggunaan bahan kimia pestisida telah menimbulkan kecemasan dikalangan masyarakat luas karena terbukti bahwa pestisida dapat menimbulkan dampak negatif pada manusia (Agustina, 2015). Adanya residu pestisida dalam makanan, termasuk dalam sayur dan buah merupakanmasalah utama bagi kesehatan masyarakat. Residu yang sampai kepada manusia dapat ditinggalkan secara langsung maupun tidak langsung.Makanan yang mengandung residu pestisida jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan menimbulkan gangguan kesehatan yang ditunjukkan dengan adanya gejala akut seperti sakit kepala, mual, dan muntah serta gejala kronis seperti kehilangan nafsu makan, kejang otot, dan lain-lain (Yuantari, 2015). Di Indonesia pestisida sintetik yang banyak digunakan oleh petani adalah golongan organofosfat (Prijanto, 2009). Menurut laporan WHO, terdapat 26 juta kasus keracunan residu pestisida dan angka kematian mencapai 220 ribu kasus per tahunnya. Data Badan POM tahun 2017, kasus keracunan akibat residu pestisida yang berlebih mencapai 433 kasus.Open Journal System (OJS): journal.thamrin.ac.id dengan bahan ...