ABSTRAKKelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan ketahanan tubuh pada akhirnya terjadi penurunan produktivitas kerja dan menyebabkan kecelakaan kerja. Pekerja yang memiliki beban kerja berat berisiko untuk mengalami kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara usia, masa kerja, status gizi, beban kerja dan tekanan panas dengan kelelahan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross sectional yang dilakukan pada bulan April sampai Juni 2018. Populasi sebanyak 144 orang dan sampel penelitian berjumlah 65 orang yang didapatkan dari hasil perhitungan sampel dengan rumus slovin. Uji statistik yang dilakukan menggunakan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 7 pekerja (10,8%) mengalami kelelahan kerja tinggi dan 58 pekerja (89,2%) mengalami kelelahan rendah. Hasil uji bivariat didapatkan bahwa variabel beban kerja (P-value = 0,008) dan tekanan panas (P-value = 0,006) berhubungan dengan kelelahan kerja, sedangkan pada variabel usia, masa kerja dan status gizi tidak berhubungan dengan kelelahan kerja. Peneliti menyarankan untuk mengurangi paparan tekanan panas pada unit kerja yang memiliki tekanan panas >NAB dilakukan perbaikan ventilasi dan pemasangan blower agar sirkulasi udara didalam ruangan menjadi lancar dan baik, serta menerapkan batas beban optimum yang dapat diterima setiap pekerja
Agama dapat menjadi suatu media integrasi sekaligus juga sebagai media yang dapat menimbulkan disintegrasi ditengah-tengah masyarakat. Karena itu, dalam tulisan ini akan mengkaji bagaimana formulasi agama sebaiknya dipahami sebagai kerangka nilai, sehingga yang terpenting ialah mengimplementasikan nilai-nilai yang dikandung agama itu sendiri, bukan menjadi narasi teks atau simbol-simbol formal yang kaku. Dan akhirnya kehadiraan agama mampu membantu manusia dalam pembentukan moral dan psikologis yang baik. Pada sisi lain juga, kehadiran media pada masyarakat modern, khususnya televisi dan internet yang begitu mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia modern. Fenomena ini menjadikan media sebagai “agama baru” masyarakat modern. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan analisis deskriptif, untuk menggambarkan fenomena entitas agama dan media, dengan variabel pengamatan kepada hal-hal yang telah ditentukan secara spesifik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif.
AbstrakSebagai negara agraris, sektor pertanian memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah perdesaan. Tentu saja buruh tani sebagai salah satu komponen pada sektor pertanian, memiliki peran yang sangat penting dan sangat berkontribusi dalam menentukan keberhasilan sektor ini. Tetapi terdapat fakta unik yang masih terjadi didaerah Kabupaten Blitar, salah satunya yang terjadi di Desa Gambar Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar berkaitan dengan sistem pemberian upah yang disebut dengan sistem "bawon" ketika memanen padi. Sistem "bawon" merupakan sistem bagi hasil yang diberikan kepada buruh tani yang mengerjakan sepetak lahan dari mulai masa tanam padi sampai masa panen, yang besarnya bagi hasil tersebut bergantung pada luas lahan pertanian yang ditanami dan banyaknya hasil perolehan panen. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengupahan bawon yang masih dilakukan antara para pemilik lahan dan buruh tani di Desa Gambar Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Rancangan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif eksploratif yaitu memberikan gambaran secara mendalam tentang sistem pemberian upah bawon yang masih diterapkan antara pemilik lahan dan buruh tani di Desa Gambar Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik analisis komponensial (Componential Analysis), dimana peneliti berupaya memilah dan menggambarkan perbedaan yang ditemukan dalam data catatan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh tani mendapatkan upah yang berupa gabah sebesar 20% dari total hasil panen dan akan didapatkan ketika selesai memanen hasil tanamnya nanti, sedangkan 80% menjadi bagian dari pemilik lahan. AbstractAs an agricultural country, agricultural sector plays an important role in the Indonesia economic life, especially in rural areas. Farm laborers as one component of the agricultural sector, have a considerable contribution in determining the success of this sector. But there are unique facts occur in Blitar Regency, one of which happened in Gambar, Wonodadi District, Blitar Regency related to Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/JBMP DOI Link: http://doi.org/10.21070/jbmp.v2i2.1098 wage system called "bawon" system when harvesting rice. The "bawon" system is a profit-sharing system given to farm laborers working on a patch of land from the start of the rice planting to the harvest, whose share of income depends on the area of cultivated land and the number of harvest yields. The purpose of this research is to analyze the Bawon system that is still done between the landowners and farm workers in the Village Picture District Wonodadi Blitar. This research used descriptive explorative statistical approach to provide an in-depth description of the Bawon system. To analyze the data obtained, the researchers used Component Analysis (Componential Analysis) technique, in which the researcher atte...
Background: Nurses in public health centers, or known as public health nurses (PHNs), have duties in implementing promotive, preventive, curative, and rehabilitative efforts. In Indonesia, there is no basic reference to the competencies that should be performed by PHNs. The provision of health services in the community should cover two areas, namely inside and outside the building (Minister of Health’s Regulation No. 279 Year 2006); it causes nurses in the community to further hone their skills while in the field.Purpose: This study aimed to identify the competencies of the Indonesian PHNs from experts using the C/PHN competencies of the Quad Council Coalition through a Delphi method.Methods: This study was quantitative research with a Delphi method. We employed a purposive sampling technique to recruit the experts of public health nurses. The experts did a Delphi method to identify, analyze, and modify the C/PHN Competencies of the Quad Council Coalition into the Indonesian version of C/PHN Competencies with local cultures.Results: Results showed that from eight domains of the Quad Council Coalition C/PHN competencies, there were changes for priority of the PHN competencies in Indonesia. All priorities were classified into eight groups, namely: (1) Leadership Skills and Thinking Systems; (2) Community Dimensions of Practice; (3) Assessment Analytic; (4) Policy Development and Program Planning; (5) Communication Skills; (6) Financial Planning and Management and Planning; (7) Public Health Sciences Skills; and (8) Cultural Competency.Conclusion: The Quad Council Coalition of C/PHN competencies are appropriate with the Indonesian PHN competencies, although the priority is changed related of local wisdom as stated in the Minister of Health’s Regulation No. 279 Year 2006. Therefore, the Indonesian P/HN competencies should be developed to support the Indonesian health people through family approach.
AbstrakPreferensi dalam memilih layanan kesehatan adalah kecenderungan untuk memilih pelayanan kesehatan atau tindakan pengobatan. Kecenderungan ini terkait dengan respon masyarakat terhadap sakit itu sendiri. Mahasiswa perantau asal Adonara pun pastinya mempunyai pilihan tersendiri dalam menentukan pelayanan kesehatan ketika sakit. Penelitian terkait preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan sudah banyak dilakukan namun terhadap mahasiswa perantau, masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan pada mahasiswa perantau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional dengan design cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa perantau asal Adonara yang kuliah di wilayah Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan preferensi dalam memilih pelayanan kesehatan pada mahasiswa perantau adalah jenis kelamin (Pv=0,008; OR=3,636), sikap (Pv=0,019; OR=3,059) dan motivasi (Pv=0,021; OR=3,744). Sementara Variabel yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan (Pv=0,207). Hasil Analisis Multivariat, menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan preferensi adalah motivasi (Pv=0,019; OR=3,954). Mahasiswa perantau perlu menumbuhkan sikap dan motivasi untuk segera memanfaatkan pelayanan kesehatan ketika sakit agar tidak mengganggu proses study. Selain dari dalam diri mahasiswa, motivasi dari luar terutama Keluarga, sangat dibutuhkan oleh seorang mahasiswa perantau ketika sakit. Implikasinya adalah kecenderungan untuk segera memanfaatkan pelayanan kesehatan akan semakin tinggi. Kata Kunci : Adonara, mahasiswa perantau, pelayanan kesehatan, preferensi Abstract Preference in choosing health services is a tendency to choose health services or treatment measures. This tendency is related to people's response to pain itself. Foreign students from Adonara also certainly have their own choices in determining health services when ill. Research related to preferences in choosing health services has been done a lot but for overseas students, it is still rarely done. The purpose of this study was to analyze factors related to preferences in choosing health services for overseas students. This research is observational quantitative analytic with cross sectional design. The population of this study were all overseas students from Adonara who studied in the Greater Jakarta area. The results showed that factors related to preferences in choosing health services for overseas students were gender (Pv = 0.008; OR = 3.636), attitude (Pv = 0.019; OR = 3.059) and motivation (Pv = 0.021; OR = 3.744) . While the unrelated variable is the level of knowledge (Pv = 0.207). Multivariate Analysis Results, showed that the most dominant variable related to preference was motivation (Pv = 0.019; OR = 3.954). Overseas students need to develop attitudes and motivation to immediately take advantage of health services when sick so as not to interfere with the study...
Tradisi doa makam dipusara Tun Setia (Sang Setia) dalam masyarakat Kampung Gisi merupakan sistem religi dan kepercayaan masyarakat diaktualisasikan atau diwujudkan dalam bentuk ziarah ke kuburan lebih akrab dikenal dengan “doa makam” yang dilaksanakan pada Minggu, 17 Oktober 2021. Pada kesempatan ini, Tim Mahasiswa KKN STAIN SAR Kepri melakukan pegabdian menggunakan metode Partisipatory Action Research (PAR), dimana mahasiswa melakukan inkulturisasi dengan masyarakat, tidak memisahkan diri dan saling bekerjasama dengan warga setempat. Teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung terhadap sejumlah informan kunci yang berada di sekitar objek pengabdian dengan mengungkapkan apa adanya kondisi setempat, melaui tahapan pengabdian yang dilakukan adalah: (1) Mengumpulkan data; (2) Mengikuti Kegiatan Tradisi “Doa Makam”; (3) Mengajarkan Doa Harian, Surah Pendek, dan Bahasa Arab, serta; (4) Tabligh Akbar Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat telah memiliki pemahaman dalam memaknai tradisi doa makam, bukanlah sarana untuk meminta kepada makam, melainkan kepada Allah SWT.
Kapur (Dryobalanops aromatica) is an important dipterocarp species currently classified as vulnerable by the IUCN Red List Threatened Species. Science-based conservation and restoration efforts are needed, which can be supported by new genomic data generated from new technologies, including MinION Oxford Nanopore Technology (ONT). ONT allows affordable long-read DNA sequencing, but this technology is still rarely applied to native Indonesian forest trees. Therefore, this study aimed to generate whole genome datasets through ONT and use part of these data to construct the draft of the chloroplast genome and analyze the universal DNA barcode-based genetic relationships for D. aromatica. The method included DNA isolation, library preparation, sequencing, bioinformatics analysis, and phylogenetic tree construction. Results showed that the DNA sequencing of D. aromatica resulted in 1.55 Gb of long-read DNA sequences from which a partial chloroplast genome (148,856 bp) was successfully constructed. The genetic relationship was analyzed using two selected DNA barcodes (rbcL and matK), and its combination showed that species of the genus Dryobalanops had a close relationship as indicated by adjacent branches between species. The phylogenetic tree of matK and the combination of the matK and rbcL genes showed that D. aromatica was closely related to Dryobalanops rappa, whereas the rbcL gene showed group separation between D. aromatica and D. rappa. Therefore, a combination of the matK and rbcL genes is recommended for future use in the phylogenetic or phylogenomic analysis of D. aromatica.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.