Abstract:This research aims to analyzethe hazards that exist at the end of runway 24 at Juwata Tarakan Airport.Then how to reduce the risks that exist in the area.The method that used for this research is the qualitative method. the data collection has been gained by observation, attendingdirectly into the field to analyze the hazards that exist at the end of the runway 24, depth interview with key informant, and document study on the accident historical data of the airport, respectively. Furthermore, the data was anal… Show more
“…Menurut Annex 14 ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional), bandara didefinisikan sebagai wilayah tertentu di daratan atau perairan (meliputi bangunan, instalasi, dan peralatan) yang dipergunakan untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara (Faoziah, 2022;Kalbuana et al, 2022;Nurhawita et al, 2022;Rahmasari, 2022). Maksudnya, bandar udara sebagai sarana atau lokasi untuk pesawat terbang melangsungkan aktivitas lepas landas dan mendarat (Riyadi et al, 2021;Utami et al, 2017). Sementara itu, bandara berdasarkan pendapat PT (Persero) Angkasa Pura ialah lapangan terbang, mencakup seluruh bangunan dan peralatan yang menjadi perlengkapan minimal untuk memastikan ketersediaan sarana (Karma, 2020;Martias, 2018;Setiani, 2015).…”
This study aims to analyze systemm control of wild animals and the process of solving problems of controlling wild animals at Taufik Kiemas Airport, Pesisir Barat, Lampung Province based on public perception.This research was conducted at Taufik Kiemas Pesisir Barat Airport, Lampung Province in August 2022. In this study, the researcher used a descriptive type of research with a qualitative approach. This study uses one data source, namely primary data sources obtained through surveys. The sampling method is purposive sampling. In this study there were 19 people who became the research sample. The data analysis technique used descriptive qualitative analysis which attempted to describe the nature of the problems studied which were carried out in the field at the time of data collection. The results showed that the presence of wild animals such asbobcats, monkeys, wild boars, monitor lizards, snakes, various birds, monkeys and othersin Banfrom Taufik Kiemas Airport, West Coast of Lampung Province. Therefore it is necessary to create a special unit that handles the presence of wild animals at the airport and regulations are needed that are understood by all employees. In an emergency caused by wild animals, officers must understand how to mitigate the risk, so training and socialization are needed in understanding the presence of wild animals at airports.
“…Menurut Annex 14 ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional), bandara didefinisikan sebagai wilayah tertentu di daratan atau perairan (meliputi bangunan, instalasi, dan peralatan) yang dipergunakan untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara (Faoziah, 2022;Kalbuana et al, 2022;Nurhawita et al, 2022;Rahmasari, 2022). Maksudnya, bandar udara sebagai sarana atau lokasi untuk pesawat terbang melangsungkan aktivitas lepas landas dan mendarat (Riyadi et al, 2021;Utami et al, 2017). Sementara itu, bandara berdasarkan pendapat PT (Persero) Angkasa Pura ialah lapangan terbang, mencakup seluruh bangunan dan peralatan yang menjadi perlengkapan minimal untuk memastikan ketersediaan sarana (Karma, 2020;Martias, 2018;Setiani, 2015).…”
This study aims to analyze systemm control of wild animals and the process of solving problems of controlling wild animals at Taufik Kiemas Airport, Pesisir Barat, Lampung Province based on public perception.This research was conducted at Taufik Kiemas Pesisir Barat Airport, Lampung Province in August 2022. In this study, the researcher used a descriptive type of research with a qualitative approach. This study uses one data source, namely primary data sources obtained through surveys. The sampling method is purposive sampling. In this study there were 19 people who became the research sample. The data analysis technique used descriptive qualitative analysis which attempted to describe the nature of the problems studied which were carried out in the field at the time of data collection. The results showed that the presence of wild animals such asbobcats, monkeys, wild boars, monitor lizards, snakes, various birds, monkeys and othersin Banfrom Taufik Kiemas Airport, West Coast of Lampung Province. Therefore it is necessary to create a special unit that handles the presence of wild animals at the airport and regulations are needed that are understood by all employees. In an emergency caused by wild animals, officers must understand how to mitigate the risk, so training and socialization are needed in understanding the presence of wild animals at airports.
Landasan pacu memiliki peranan yang penting dalam pengoperasian bandara sebagai tempat lepas landas dan mendaratnya pesawat. Dengan peranan yang penting tersebut maka terjadinya kerusakan pada landasan pacu harus diminimalisir. Namun hal berbeda terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang mengalami peningkatan kejadian kerusakan landasan pacu. Pemeliharaan pun dilakukan untuk mengatasi kerusakan landasan pacu namun belum optimal sehingga kerusakan tetap terjadi. Oleh sebab itu pada penelitian ini akan dilakukan kajian risiko yang menyebabkan kerusakan landasan pacu pada Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko yang menjadi penyebab kerusakan pada landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, memperoleh rangking risiko yang menjadi penyebab kerusakan landasan pacu, dan memberikan saran mengenai pemeliharaan landasan pacu yang sebaiknya dilakukan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner kepada pengelola Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mendapatkan ada 21 (dua puluh satu) risiko yang valid menjadi penyebab kerusakan landasan pacu di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Selanjutnya dilakukan analisis risiko FMECA (Failure Mode Effect and Critically Analysis) menggunakan perhitungan RPN yang menghasilkan bahwa ada 7 (tujuh) risiko tinggi yang menjadi penyebab kerusakan landasan pacu di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Untuk mengantisipasi risiko tinggi terjadinya kerusakan pada landasan pacu maka perlu dilakukan pemeliharaan landasan pacu. Namun dengan adanya batasan mengenai bandara yang harus tetap beroperasi, jumlah landasan pacu yang hanya satu, dan belum ditemukan metode perbaikan tanah yang efektif. Maka dalam penelitian ini dilakukan perbandingan 2 (dua) metode pemeliharaan yang biasanya digunakan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yakni metode patching dan patching-overlay. Dari hasil perbandingan biaya pemeliharaan dari 2 (dua) metode tersebut maka dapat direkomendasikan kepada pengelola bandara untuk melakukan metode patching dalam pemeliharaan landasan pacu di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.