Upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui potensi dan kemampuan mereka. Selanjutnya, mereka harus menemukan probabilitas alternatif dan pemecahan masalah; untuk mengelola dan mengeksploitasi sumber daya secara efektif, efisien dan berkelanjutan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Program Ketahanan Pangan Desa (Demapan) pada tingkat pendapatan masyarakat. Kedua, membuat strategi untuk membangun ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan berdasarkan ketahanan pangan desa. Lokasi penelitian adalah Desa Tanjungrejo. di Kabupaten Jekulo Kabupaten Kudus sebagai penerima manfaat Program Demapan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam statistik deskriptif dan Proses Hirarki Analog (AHP) menggunakan pilihan yang lebih baik 2000.Temuan penelitian ini: 1). Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk desa untuk mendapatkan dukungan Demapan. 2). Mekanisme pelaksanaan Demapan di Desa Tanjungrejo dilakukan secara demokratis, dengan membuat kelompok, dan diawasi oleh departemen terkait. 3). Komunitas, berpartisipasi dalam Program Demapan; kelompok atau individu telah meningkatkan nilai aset dan pendapatan. 4). Strategi untuk membangun ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan berdasarkan Demapan, inprioritas adalah: untuk meningkatkan modal, dorongan pemasaran, untuk membangun kualitas sumber daya manusia, pemberdayaan lembaga, dan peningkatan infrastruktur.Kata kunci: Ketahanan pangan desa, kemiskinan, ketahanan pangan, Analitic Hierarchy Process (AHP).
Latar BelakangUpaya mewujudkan ketahanan pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat, serta mencari alternatif peluang dan pemecahan masalah, untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Perwujudan pemberdayaan masyarakat dalam rangka kemandirian pangan, dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat miskin dan rawan pangan di perdesaan. Upaya pemberdayaan masyarakat miskin dapat dilakukan melalui jalur ganda/twin track strategy, yaitu: (1) membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan pendapatan; dan (2) mencukupi kebutuhani pangan bagi kelompok masyarakat miskin di daerah rawan pangan melalui pemberdayaan dan pemberian bantuan langsung.Sejak tahun 2006, Badan Ketahanan Pangan (BKP) melaksanakan kedua strategi tersebut melalui kegiatan Desa Mandiri Pangan (Demapan). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis