Pola Osmoregulasi, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Keong Macan (Babylonia spirata L) pada Media dengan Salinitas Berbeda

Abstract

Keong macan (Babylonia spirata L) merupakan sejenis gastropoda yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap salinitas, namun salinitas juga merupakan faktor kritis terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan keong macan. Salinitas media berperan dalam mengendalikan proses osmoregulasi keong macan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap pola osmoregulasi, pertumbuhan dan kelulushidupan keong macan pada media dengan salinitas berbeda. Materi yang digunakan adalah keong macan (Babylonia spirata L) yang diperoleh dari perairan Jepara dengan rata-rata bobot awal ±8,4 g/ekor dengan kepadata 2 ekor/L. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Sistematis (RAS) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan pada tiap perlakuannya dengan faktor utamanya adalah salinitas media. Perlakuan yang diujikan adalah dengan perlakuan S1 dengan salinitas 27 ppt (Hipo-osmotik), S2 dengan salinitas 31 ppt (Iso-osmotik), dan S3 dengan salinitas 35 ppt (Hiper-osmotik). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap Tingkat Kerja Osmotik (TKO), pertumbuhan dan kelulushidupan keong macan. Pola osmoregulasi keong macan pada perlakuan S2 (31 ppt) mengalami pola regulasi iso-osmotik, sementara pada perlakuan S1 (27 ppt) mengalami pola regulasi hiper-osmotik, sedangkan pada perlakuan S3 (35 ppt) mengalami pola regulasi hipo-osmotik. TKO terendah berada pada perlakuan S2 (31 ppt) sebesar 0,14 mOsm/l H2O, sedangkan pada perlakuan S1 (salinitas 27 ppt) memiliki tingkat kerja osmotik (TKO) tertinggi yakni sebesar 135,87 mOsm/l H2O. Laju pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik terbaik berada pada perlakuan S2 (31 ppt) dengan nilai masing-masing sebesar 3,10% dan 0,35%. Tingkat kelulushidupan (SR) keong macan terbaik berada pada perlakuan S2 (31 ppt) dengan nilai SR 100%.

Osmotik Word Level Teredo navalis Linnaeus 1758 in the Mangrove Root Habitat in East Halmahera, Indonesia

“…Aquatic organisms need an osmoregulation process, especially aquatic biota, Phylum Mollusca type Teredo navalis which is permeable to the environment and salt solutions. The definition of osmoregulation for Teredo navalis is the regulation of the osmotic pressure of body fluids that is suitable for the life of Teredo navalis so that the body's physiological processes work normally or homoeostasis (Maulana et al, 2013;Temmy et al, 2018). The value of the osmotic work rate (OWL) was obtained by reducing the osmolarity of the medium and the osmolarity of the haemolymph.…”

“…This can be seen through the osmosis process which shows that the salt content in the body is higher than the salt content of the root media (Idrus, et al, 2014). However, when the salt level becomes normal, this process is said to be balanced (Maulana et al, 2013). In addition, the salinity of the root medium (Habitat) also affects the salinity balance process.…”

“…Salinity that often changes causes differences in the pressure of the media and the body of the organism (Temmy et al, 2018), so if there is a difference in the pressure of the osmotic media, the organism's body undergoes a process of osmotic regulation, this process is called osmoregulation. Maulana et al, (2013) state that if the salinity level rises and is in the high range, the osmoregulation process of the organism's body will experience pressure and experience environmental osmotic stress and even cause death. Conversely, if the salinity decreases, the organism will again experience pressure to undergo the osmotic control process so that it has to expend large amounts of body energy (Pamungkas, 2012).…”