Abstrak
Antibiotik termasuk dalam salah satu obat yang banyak digunakan di masyarakat karena sangat mudah didapatkan walaupun tanpa menggunakan resep dokter. Penggunaan antibiotik yang berlebihan, tidak tepat, dan tidak perlu mendukung semakin berkembangnya resistensi dan bahkan multipel resistensi bakteri tertentu yang dapat menyebabkan infeksi silang. Dari berbagai studi yang pernah dilakukan di Indonesia terkait pengetahuan antibiotik, masih banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang masih belum paham terkait penggunaan antibiotik. Didukung penelitian yang dilakukan Nisak pada tahun 2016 dihasilkan resistensi terhadap antibiotik ampisilin (73%), kotrimoksazol (56%), kloramfenikol (43%), siprofloksasin (22%), dan gentamisin (18%) pada 781 pasien yang terinfeksi bakteri Escherichia coli. Selain itu, dari hasil penelitian pengetahuan penggunaan tentang antibiotik di masyarakat menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden memiliki pengetahuan yang rendah dan hanya 20 responden yang memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap penggunaan antibiotik di kalangan ibu-ibu di daerah Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Oleh karena itu kami mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan metode penyuluhan kesehatan tentang penggunaan antibiotik yang tepat. Kegiatan dilakukan di Kelurahan Buaran, RT001/ RW005, Pamulang, Banten, Indonesia pada tanggal 25 Juni 2022 selama 120 menit. Pengukuran keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan melakukan pre dan post test. Hasil menunjukkan kenaikan persentase pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan antibiotik sebesar 26,4% dari hasil pretest sebesar 64,3% dan post test sebesar 90,7%.
Kata Kunci: Antibiotik, Resistensi, Pengetahuan Masyarakat