ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur fleksibilitas dan mengetahui riwayat cedera yang dimiliki atlet bulutangkis junior pria dan wanita. Dalam penelitian ini melibatkan total 49 atlet bulutangkis. Secara spesifik, mereka dibagi menjadi dua (2) group berdasarkan jenis kelamin mereka. Group laki-laki (n = 26), yang memiliki rata-rata tinggi badan = 171.2 ± 6.91 cm ; berat badan = 64.02 ± 9.67 Kg; BMI = 21.89 ± 2.49 Kg/m2, sedangkan Group perempuan (n = 23) memiliki rata-rata tinggi badan = 159.09 ± 3.40 cm ; berat badan = 56.79 ± 9.40 Kg; BMI = 22.39 ± 3.08 Kg/m2. Seluruh peserta diminta untuk melakukan test fleksibilitas menggunakan alat Takei 5003 Analogue Standing Trunk Flexion Meter dan mengisi kuesioner terkait rewayat cedera visual analogue scale questioner (VAS). Analisis statsitik menunjukkan bahwa atlet bulutangkis wanita junior memiliki fleksibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan atlet bulutangkis pria junior (p = 0.001). Di sisi lain, VAS questioner menunjukkan bahwa 9% dari total 26 atlet pria pernah mengalami riwayat terapi selama lebih dari 3 bulan, sedangkan tidak ada satupun dari 23 atlet wanita (0%) yang memiliki riwayat terapi penyembuhan lebih dari 3 bulan. Penelitian ini menunjukkan secara kuantitatif bahwa atlet wanita bulutangkis memiliki kemampuan fleksibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan atlet bulutangkis pria, sehingga memiliki korelasi terkait resiko terjadinya suatu cedera dan riwayat penanganan terapi yang lebih baik dibandingkan atlet bulutangkis pria.
Kata Kunci: Bulutangkis, Cedera, Fleksibilitas, Performa, Sendi.
ABSTRACT
The aim of this study was to measure flexibility and determine the injury history of male and female junior badminton athletes. This study involved a total of 49 badminton athletes. Specifically, they were divided into two (2) groups based on their gender. Male group (n = 26), who had a mean height = 171.2 ± 6.91 cm; body weight = 64.02 ± 9.67 Kg; BMI = 21.89 ± 2.49 Kg / m2, while the female group (n = 23) had an average height = 159.09 ± 3.40 cm; body weight = 56.79 ± 9.40 Kg; BMI = 22.39 ± 3.08 Kg / m2. All participants were asked to do a flexibility test using the Takei 5003 Analogue Standing Trunk Flexion Meter tool and fill out a questionnaire related to visual injury analogue scale questioner (VAS). Statistical analysis showed that female junior badminton athletes had better flexibility than junior male badminton athletes (p = 0.001). On the other hand, the VAS questionnaire showed that 9% of the total 26 male athletes had a history of therapy for more than 3 months, whereas none of the 23 female athletes (0%) had a history of healing therapy for more than 3 months. This study shows quantitatively that female badminton athletes have better flexibility abilities than male badminton athletes, so that they have a better correlation related to the risk of an injury and a history of treatment treatment compared to male badminton athletes.
Keywords: Badminton, Injury, Flexibility, Performance, Joints.