2016
DOI: 10.26555/bahastra.v35i2.4858
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perubahan Makna Dan Faktor Penyebab Perubahan Makna Dalam Media Cetak

Abstract: ABSTRACT

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
3
0
9

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5
2

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(15 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
9
Order By: Relevance
“…Dengan demikian santri PPAH terdiri atas berbagai bahasa dan budaya. Hal tersebut selaras dengan pendapat Kustriyono (2016), bahwa alih kode dan campur kode selalu melekat pada kehidupan sehari-hari terutama dalam percakapan dengan orang lain.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan demikian santri PPAH terdiri atas berbagai bahasa dan budaya. Hal tersebut selaras dengan pendapat Kustriyono (2016), bahwa alih kode dan campur kode selalu melekat pada kehidupan sehari-hari terutama dalam percakapan dengan orang lain.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berkaitan dengan perubahan aspek semantik dalam bahasa Indonesia, terdapat banyak penelitian yang mendukung, dua di antaranya adalah penelitian Kustriyono (2016)…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Terdapat 7 (tujuh) perubahan makna dalam semantik, yaitu (1) perluasan atau generalisasi merupakan gejala yang terjadi atau proses perubahan makna dari yang khusus ke umum, (2) penyempitan makna atau spesialisasi merupakan proses perubahan makna yang awalnya memiliki makna luas kemudian maknanya berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna yang dimaksud, (3) peninggian makna atau ameliorasi merupakan suatu proses perubahan makna di mana makna akan menjadi lebih tinggi, hormat, dan baik nilainya daripada makna sebelumnya, (4) penurunan makna atau peyorasi adalah proses perubahan makna yang mengakibatkan makna baru atau makna yang sedang dirasakan lebih rendah, kurang menyenangkan, dan kurang halus nilainya daripada makna semula (lama), (5) sinestesia merupakan perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera (dari indera penglihatan ke indera pendengaran; dari indera perasaan ke indera pendengaran; dan sebagainya), ( 6) asosiasi adalah proses perubahan makna sebagai akibat persamaan sifat, dan (7) metafora adalah pemakaian kata tertentu untuk suatu objek dan konsep lain berdasarkan kias atau persamaan (Kustriyono, 2016).…”
Section: Kajian Pustakaunclassified