Abstract:Organizations try to determine individuals who match their values and goals. This study explores a person's job fit's impact on career commitment by mediating work involvement. Data collection was carried out through a structured questionnaire. The population consists of lecturers working in Surabaya's private higher education sector. Determination of the sample using purposive sampling with a total of 158 respondents. Questionnaires that have been collected and tabulated were analyzed using PLS. The results r… Show more
“…Hasil analisis artikel mengenai faktor yang berpengaruh kepada komitmen karier ini meliputi kepuasan karier (Kurniawati & Mistar, 2019), person job fit atau keseuaian karier (Noerchoidah, Ariprabowo, Nurdina, & Alfia, 2023), kepedulian karier (Baihaqi & Kristanto, 2020), job autonomy atau otonomi kerja (Chang, Rui, & Wu, 2021) work-life balance atau keseimbangan karier dan beban kerja (Poulose & Dhal, 2020), dan kebijakan di tempat bekerja (Febriansah, 2019;Lina & Hendy, 2022;Guspa, 2023) Tabel 1. Ringkasan Tabel…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Faktor person job fit dalam komitmen karier ini juga merupakan hasil temuan kajian sistematik ini, dalam penelitian tentang person job fit dan komitmen karier dengan peran keterlibatan kerja sebagai variabel pemediasi (Noerchoidah, Ariprabowo, Nurdina, & Alfia, 2023). Menurut penelitian tersebut, komitmen karier dipengaruhi oleh kesesuaian tujuan, nilai, dan tuntutan dalam pekerjaan, serta pengalaman kerja yang dimiliki, atau secara keseluruhan dipengaruhi oleh person job fit.…”
Artikel ini menyajikan hasil kajian sistematik tentang beberapa artikel yang diterbitkan antara tahun 2019 dan 2024, secara khusus meneliti hal-hal yang berpengaruh kepada komitmen karier individu. Artikel ini menggunakan metode Kajian Pustaka Sistematis (Systematic Literature Review / SLR) dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan faktor secara mendetail yang berpengaruh kepada komitmen karier individu. Dengan berbagai sumber yang diseleksi menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis (PRISMA), sejumlah 8 (delapan) artikel yang terpilih kemudian dianalisis. Hasil analisis dari 8 (delapan) artikel tersebut menyimpulkan bahwa terdapat 6 (enam) faktor yang dapat mempengaruhi komitmen karier individu, antara lain kepuasan karier, kesesuaian karier (person job fit), kepedulian karier, otonomi kerja (job autonomy), keseimbangan hidup bekerja (work-life balance) dan beban kerja, serta kebijakan di tempat bekerja. Keenam faktor tersebut dijelaskan secara spesifik. Dengan adanya keenam faktor yang berpengaruh kepada komitmen karier, individu sebagai pekerja kemudian dapat menilai bagaimana tingkat komitmen kariernya, dilihat dari keenam faktor yang telah atau belum dicapai individu tersebut.
“…Hasil analisis artikel mengenai faktor yang berpengaruh kepada komitmen karier ini meliputi kepuasan karier (Kurniawati & Mistar, 2019), person job fit atau keseuaian karier (Noerchoidah, Ariprabowo, Nurdina, & Alfia, 2023), kepedulian karier (Baihaqi & Kristanto, 2020), job autonomy atau otonomi kerja (Chang, Rui, & Wu, 2021) work-life balance atau keseimbangan karier dan beban kerja (Poulose & Dhal, 2020), dan kebijakan di tempat bekerja (Febriansah, 2019;Lina & Hendy, 2022;Guspa, 2023) Tabel 1. Ringkasan Tabel…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Faktor person job fit dalam komitmen karier ini juga merupakan hasil temuan kajian sistematik ini, dalam penelitian tentang person job fit dan komitmen karier dengan peran keterlibatan kerja sebagai variabel pemediasi (Noerchoidah, Ariprabowo, Nurdina, & Alfia, 2023). Menurut penelitian tersebut, komitmen karier dipengaruhi oleh kesesuaian tujuan, nilai, dan tuntutan dalam pekerjaan, serta pengalaman kerja yang dimiliki, atau secara keseluruhan dipengaruhi oleh person job fit.…”
Artikel ini menyajikan hasil kajian sistematik tentang beberapa artikel yang diterbitkan antara tahun 2019 dan 2024, secara khusus meneliti hal-hal yang berpengaruh kepada komitmen karier individu. Artikel ini menggunakan metode Kajian Pustaka Sistematis (Systematic Literature Review / SLR) dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan faktor secara mendetail yang berpengaruh kepada komitmen karier individu. Dengan berbagai sumber yang diseleksi menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis (PRISMA), sejumlah 8 (delapan) artikel yang terpilih kemudian dianalisis. Hasil analisis dari 8 (delapan) artikel tersebut menyimpulkan bahwa terdapat 6 (enam) faktor yang dapat mempengaruhi komitmen karier individu, antara lain kepuasan karier, kesesuaian karier (person job fit), kepedulian karier, otonomi kerja (job autonomy), keseimbangan hidup bekerja (work-life balance) dan beban kerja, serta kebijakan di tempat bekerja. Keenam faktor tersebut dijelaskan secara spesifik. Dengan adanya keenam faktor yang berpengaruh kepada komitmen karier, individu sebagai pekerja kemudian dapat menilai bagaimana tingkat komitmen kariernya, dilihat dari keenam faktor yang telah atau belum dicapai individu tersebut.
“…Jumlah karyawan yang keluar dari pekerjaannya mencapai 4.2 juta jiwa, dimana angka tersebut 20% lebih tinggi dari tahun sebelumnya (Farrugia, 2022). Rendahnya komitmen individu menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab terhadap tugas dan kurang berusaha untuk memecahkan masalah, sedangkan individu berkomitmen tinggi cenderung akan loyal serta memberikan kinerja yang maksimal (Damayanti & Suhariadi, 2003) Komitmen organisasi dapat dipengaruhi oleh person job-fit, karena dengan memberikan tugas sesuai perannya, memperhatikan minat dan kemampuan karyawan, kesesuaian sistem kompensasi, terbuka pada pendapat karyawan, dan hak karyawan dilindungi, maka komitmen organisasinya cenderung tinggi (Noerchoidah et al, 2023). Selain itu kepuasan kerja dapat mempengaruhi komitmen organisasi, karena jika semakin individu merasakan kepuasan kerja maka semakin tinggi komitmennya (Puspitawati & Riana, 2014).…”
Abstract. Organizational goals can be hindered due to high job leave rates in employees (Rohaeti & Novita, 2021). If the intention to leave work is high, then the organizational commitment is low (Azzizah & Izzati, 2018). In 2022, there will be an increase in the number of employees leaving their jobs by 20% to reach 4.2 million (Farrugia, 2022). This has happened to nurses, where the rate of leaving work in a private hospital in Surabaya, namely in 2020 is 14.6% and in 2021 it is 51% (Muhadi et al., 2022). If the individual feels more and more justice, the commitment will be high and the desire to reject will decrease (Lee dan Wei, 2017). This study aims to see how much influence organizational justice has on organizational commitment for change in 94 nurses in RS X. The research method used is quantitative with a causality research design. The organizational justice measuring instrument used in this study is the Organizational Justice Survey (OJS) from Colquitt (2001) which was adapted by Riyanthi & Syarifah (2017). The tool for measuring organizational commitment uses the Organizational Commitment Questionnare (OCQ) by Mowday et al. (1979) which was adapted by Ingarianti (2017). The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of the study found that organizational justice had a positive and significant effect on organizational commitment in nurses at RS.X by 69.2%, with the dimension of procedural justice that has the greatest influence in bringing about organizational commitment, namely 88.46%.
Abstrak. Tujuan organisasi dapat terhalang karena tingkat keluar dari pekerjaan yang tinggi pada karyawan (Rohaeti & Novita, 2021). Apabila intensi keluar dari pekerjaan tinggi, maka komitmen organisasinya rendah (Azzizah & Izzati, 2018). Pada tahun 2022, terjadi peningkatan jumlah karyawan yang keluar dari pekerjaannya 20% mencapai 4.2 juta (Farrugia, 2022). Hal ini terjadi pada perawat, dimana angka keluar kerja di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya, yaitu pada 2020 sebesar 14.6% dan pada 2021 sebesar 51% (Muhadi et al., 2022). Jika individu semakin merasakan keadilan maka komitmennya akan tinggi dan menurunkan keinginan untuk melakukan penolakan (Lee dan Wei, 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis data empiris mengenai pengaruh keadilan organisasi terhadap komitmen organisasi pada 94 perawat di RS X. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain penelitan kausalitas. Alat ukur keadilan organisasi menggunakan Organizational Justice Survey (OJS) dari Colquitt (2001) yang telah diadaptasi oleh Riyanthi & Syarifah (2017). Alat ukur komitmen organisasi menggunakan Organizational Commitment Questionnare (OCQ) dari Mowday et al. (1979) yang telah diadaptasi oleh Ingarianti (2017). Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian mendapatkan bahwa keadilan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pada perawat di RS X sebesar 69.2%, dengan dimensi keadilan prosedural yang memiliki pengaruh paling besar dalam memunculkan komitmen organisasi yaitu sebesar 88.46%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.