2019
DOI: 10.25077/jip.2.2.75-88.2018
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perlukah Kesehatan Mental Remaja? Menyelisik Peranan Regulasi Emosi dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dalam Diri Remaja

Abstract: . Mental health is an important issue related to adolescent in their life. One of activitiy done by adolescent to spend their free time both at home and at school is to play with friends. In addition, friends factor becomes one of the strengthening factors in adolescent mental health. This study aims to determine the role of emotional regulation and peers social support toward mental health. This research was conducted on 102 students from Senior High School Yogyakarta, varying from 15 – 18 years old. Data was… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
12

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(16 citation statements)
references
References 1 publication
0
4
0
12
Order By: Relevance
“…6 Teman sebaya berperan sebagai lingkungan terdekat remaja dan berperan signifikan, sedangkan kedudukan orang tua dan keluarga sudah mulai berkurang. 12 Remaja dengan bentuk teman sebaya yang kurang baik terus meningkat, demikian pula jumlah remaja dengan masalah kesehatan mental. Hal tersebut terjadi akibat remaja kurangnya motivasi baik emosional maupun sosial dari teman sebayanya, sehingga berdampak pada remaja yang tidak mampu mengontrol emosinya, maka sulit bagi mereka untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif ketika terjadi pertengkaran.…”
Section: Teman Sebayaunclassified
“…6 Teman sebaya berperan sebagai lingkungan terdekat remaja dan berperan signifikan, sedangkan kedudukan orang tua dan keluarga sudah mulai berkurang. 12 Remaja dengan bentuk teman sebaya yang kurang baik terus meningkat, demikian pula jumlah remaja dengan masalah kesehatan mental. Hal tersebut terjadi akibat remaja kurangnya motivasi baik emosional maupun sosial dari teman sebayanya, sehingga berdampak pada remaja yang tidak mampu mengontrol emosinya, maka sulit bagi mereka untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif ketika terjadi pertengkaran.…”
Section: Teman Sebayaunclassified
“…Karakteristik perasaan negatif pada mahasiswa berpotensi menurunkan kualitas kesehatan mentalnya (Yunanto, 2018). Selain itu, peningkatan keterampilan mahasiswa untuk meregulasi emosinya dapat membantu mengelola perasaan dan pikiran negatif yang dirasakan (Ritkumrop et al, 2021).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Hal tersebut sejalan dengan penelitian Yunanto Taufik Akbar Rizqi (2018), berdasarkan hasil analisis dinyatakan bahwa F=66,628; p < 0,01, artinya regulasi emosi memiliki hubungan positif dengan kesehatan mental remaja. Semakin baik regulasi emosi maka kesehatan mental remaja akan semakin tinggi (9) .…”
Section: Faktor Gaya Hidupunclassified
“…Koefisien determinan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dukungan teman sebaya menjelaskan variabel kesehatan mental ditunjukkan oleh nilai R 2 sebesar 0,574. Angka tersebut mengandung arti dukungan teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 57,4% terhadap kesehatan mental (9) .…”
Section: Jaringan Sosial Dan Komunitasunclassified