1970
DOI: 10.24090/komunika.v8i1.750
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PERILAKU POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA (Studi Pada Masyarakat Desa Kutasari Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap)

Abstract: This study was aimed at revealing society's political behavior on the election of head village in Kutasari, District of Cipari, Cilacap Regency. This study used descriptive qualitative approach and data were collected through observation, in depth interviews, and documentation. It is found that in the election of head village in 2013, most of the voters had affective orientation and only few of them had cognitive orientation -i.e. voters elected their candidate on the bases of like and dislike feeling, not on … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Desa dalam pandangan politik adalah sebuah masyarakat demokrasi, sebuah masyarakat yang mendasarkan diri pada kedaulatan rakyat (Sholikah, 2014). Demokrasi desa itulah yang dianggap sebagai demokrasi "asli" yang bisa dijadikan orientasi dalam pengembangan demokrasi modern di tingkat nasional, dengan ciri-ciri seperti musyawarah, rembug desa, dan pemilihan kepala desa oleh rakyat di desa, dari calon-calon yang mereka ajukan sendiri.…”
Section: Literature Reviewunclassified
“…Desa dalam pandangan politik adalah sebuah masyarakat demokrasi, sebuah masyarakat yang mendasarkan diri pada kedaulatan rakyat (Sholikah, 2014). Demokrasi desa itulah yang dianggap sebagai demokrasi "asli" yang bisa dijadikan orientasi dalam pengembangan demokrasi modern di tingkat nasional, dengan ciri-ciri seperti musyawarah, rembug desa, dan pemilihan kepala desa oleh rakyat di desa, dari calon-calon yang mereka ajukan sendiri.…”
Section: Literature Reviewunclassified
“…Ketika Etnis Jawa dan Etnis Sunda menikah satu sama lain, membuat nilai-nilai, cara berperilaku, mitos serta budaya akan mengalami pencampuran. Kondisi tersebut kemudian akan menyebabkan kemungkinan apakah ada budaya yang mendominasi atau kedua budaya tersebut tetap eksis di masyarakat (Solikhah, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada saat memberikan pengaturan pada anak, alokasi integrasi dan ekspresi tercermin dalam nilai batasan perilaku dan silih asah yang tercermin pada peran ayah dalam melarang anak bermain jauh, mengarahkan anak untuk bersekolah dan bekerja di tempat yang dekat, mengajarkan sedikit bahasa Jawa dan Sunda, Peran ibu membiasakan anak untuk meminta maaf bila salah dan mengatakan nuhun/terimakasih ketika meminta bantuan orang lain. Adanya nilai hormat dan silih asah yang tercermin dalam peran ayah dan ibu dalam mengajarkan sopan santun untuk berbicara yang lembut kepada orang tua karena orang Jawa menjunjung tinggi nilai kesopanan dalam bertutur dan bertingkah (Solikhah, 2016). Penerapan nilai kemandirian tercermin pada peran ayah dalam menerapkan kebiasaan/ contoh bangun sangat pagi sebagai bentuk disiplin waktu.…”
Section: Peran Gender Dalam Pengasuhan Pada Keluarga Etnis Jawa-sundaunclassified
“…Runi has a Javanese cultural background and was raised in the Keraton environment. Javanese culture is known as one of the cultures that uphold politeness in acting and speech and tends to uphold modesty [9]. Runi, before lives in Bali, has built some interactions with a variety of different cultures.…”
Section: Cultural Adaptation Processmentioning
confidence: 99%