2017
DOI: 10.32831/jik.v3i2.53
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Peran Ibu Primipara Dan Multipara Dalam Pengasuhan Bayi Baru Lahir

Abstract: Primipara mother is woman which has borned a baby aterm the first time. However  multipara mother is woman which has been borned life a baby several times but it is not more than five times. Primiparous response as parents need more support from the environment and some women do not like to responsibilities at home and care for the baby. Whereas in multiparous would be more realistic in anticipating his physical limitations and can more easily adapt to the role of social interaction, in the sense of having a p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Seorang ibu yang telah memiliki pengalaman dalam kehamilan maupun dalam bersalin dan memiliki anak lebih memiliki kemampuan dalam melakukan perawatan diri, janin dan bayinya dibanding yang belum pernah hamil, belum pernah melahirkan maupun yang belum memiliki anak, hal ini sesuai dengan penelitian tentang perbedaan peran ibu primipara dan multipara dalam pengasuhan bayi yang baru dilahirkan, dimana kemampuan ibu primipara dalam merawat bayi yang baru dilahirkan mayoritas berada pada kategori kurang. Selain itu seorang ibu dimanapun berada selalu menginginkan anaknya memiliki perkembangan yang baik, hal ini sesuai pendapat bahwa perkembangan yang sesuai usia merupakan harapan dari setiap orang tua, untuk itu setiap orang tua selalu berusaha menggali pengetahuan tentang berbagai hal yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi anaknya (Hardjito et al, 2017). Salah satu factor yang menjadikan gagalnya pemberian ASI ekslusif adalah pengetahuan yang buruk (Salamah & Prasetya, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seorang ibu yang telah memiliki pengalaman dalam kehamilan maupun dalam bersalin dan memiliki anak lebih memiliki kemampuan dalam melakukan perawatan diri, janin dan bayinya dibanding yang belum pernah hamil, belum pernah melahirkan maupun yang belum memiliki anak, hal ini sesuai dengan penelitian tentang perbedaan peran ibu primipara dan multipara dalam pengasuhan bayi yang baru dilahirkan, dimana kemampuan ibu primipara dalam merawat bayi yang baru dilahirkan mayoritas berada pada kategori kurang. Selain itu seorang ibu dimanapun berada selalu menginginkan anaknya memiliki perkembangan yang baik, hal ini sesuai pendapat bahwa perkembangan yang sesuai usia merupakan harapan dari setiap orang tua, untuk itu setiap orang tua selalu berusaha menggali pengetahuan tentang berbagai hal yang dapat meningkatkan pengetahuan mereka untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi anaknya (Hardjito et al, 2017). Salah satu factor yang menjadikan gagalnya pemberian ASI ekslusif adalah pengetahuan yang buruk (Salamah & Prasetya, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ibu rumah tangga biasanya kelelahan dalam menenangkan anaknya dan setelah itu meninggalkan anaknya dalam keadaan tenang untuk melakukan aktivitas misalnya, memasak, mencuci ataupun melakukan aktivitas lainnya [1]. Apabila anak tersebut menangis ketika ditinggal ibunya dengan adany a alat pengayun otomatis diharapkan membantu menenangkan anak tersebut ketika menangis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The duties, responsibilities and attitudes that shape the role of being a parent are expected to be able to meet the basic needs of children, including physical-biomedical needs (nurturing), the need for affection/emotional (love) and the need for exercise/stimulation/play (honing) so that children can grow. and develop optimally according to their abilities (Hardjito et al, 2017).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%