2019
DOI: 10.14710/jai.v11i2.24457
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Teknik Insersi Triple Airway Maneuver dengan Teknik Laringoskopi Terhadap Keberhasilan Insersi dan Profil Hemodinamik Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Klasik pada Operasi Elektif

Abstract: Latar Belakang: Manajemen jalan napas merupakan aspek penting dalam anestesiologi. Alat bantu napas yang sering digunakan adalah laringeal mask airway (LMA). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari teknik yang dapat meningkatkan angka keberhasilan insersi LMA dan mengurangi komplikasi. Teknik insersi LMA triple airway maneuver (TAM) dan teknik laringoskopi merupakan teknik insersi yang sering dipakai dalam paktik sehari-hari namun keunggulan kedua tehnik ini perlu diketahui lebih lanjut.Tujuan: Menge… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kandungan asam lemak dalam VCO berpotensi untuk dikembangkan sebagai analgetik, antipiretik, antiinflamasi [10][11][12][13] , sebagai obat untuk menyembuhkan luka bakar, antimikroba, 14 sebagai pelembab untuk melindungi kulit dan mencegah kulit kering, 15 sebagai pelumas untuk mengurangi efek gesekan dan geseran. 16 Manfaat Sehingga keberhasilan pemasangan juga dapat mempengaruhi kejadian nyeri 6,18,20,19,[21][22][23][24][25] Pada jam ke-0 pascaoperasi penelitian ini mendapatkan hasil prevalensi nyeri tenggorok pascaoperasi sebesar 47,6%, Gong et al mendapatkan hasil sebesar 48,5%, dengan menggunakan LMA tanpa lubrikasi. 19 Kiran et al mendapatkan hasil 0% dengan menggunakan LMA yang dilubrikasi dengan betametason gel 0,05% dan 53,3% dengan LMA yang dilubrikasi dengan jeli lignokain 2%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kandungan asam lemak dalam VCO berpotensi untuk dikembangkan sebagai analgetik, antipiretik, antiinflamasi [10][11][12][13] , sebagai obat untuk menyembuhkan luka bakar, antimikroba, 14 sebagai pelembab untuk melindungi kulit dan mencegah kulit kering, 15 sebagai pelumas untuk mengurangi efek gesekan dan geseran. 16 Manfaat Sehingga keberhasilan pemasangan juga dapat mempengaruhi kejadian nyeri 6,18,20,19,[21][22][23][24][25] Pada jam ke-0 pascaoperasi penelitian ini mendapatkan hasil prevalensi nyeri tenggorok pascaoperasi sebesar 47,6%, Gong et al mendapatkan hasil sebesar 48,5%, dengan menggunakan LMA tanpa lubrikasi. 19 Kiran et al mendapatkan hasil 0% dengan menggunakan LMA yang dilubrikasi dengan betametason gel 0,05% dan 53,3% dengan LMA yang dilubrikasi dengan jeli lignokain 2%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…11 Nyeri tenggorok pascaoperasi pada jam ke-24 diamati pada banyak penelitian, diantaranya Dingley et al mendapatkan prevalensi nyeri tenggorok pascaoperasi sebesar 28,5%, 20 Gong et al sebesar 37,8%, 19 Venugopal et al sebesar 23,5%, 22 Helmite et al sebesar 23,9%, 24 Purba et al sebesar 22,6%. 23 Penelitian di atas dilakukan dengan menggunakan LMA yang tidak diberi lubrikasi, sehingga terlihat bahwa prevalensi nyeri tenggorok lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Penelitian yang menggunakan LMA dengan lubrikasi dilakukan oleh Kiran et al yang mendapatkan prevalensi nyeri tenggorok pascaoperasi sebesar 0% pada kelompok LMA yang dilubrikasi dengan betametason gel 0,05% dan 20% pada kelompok LMA yang dilubrikasi dengan jeli lignokain 2%.…”
Section: Pendahuluanunclassified