2020
DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25887
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Metode Spektrofotometri UV Dan HPLC pada Penetapan Kadar Kafein dalam Kopi

Abstract: Kafein merupakan salah satu alkaloid yang terkandung dalam kopi. Konsumsi kafein dalam jumlah besar bisa berdampak pada kesehatan manusia. Kebiasaan orang-orang jamun dulu minum kopi tradisional, maupun orang jaman sekarang minum kopi dengan berbagai varian tentu akan berpengaruh pada kondisi kesehatan. Sehingga perlu diketahui kandungan kafein dalam kopi.  Peneliti terdahulu telah melakukan penetapan kadar kopi dengan metode HPLC maupun Spektrofotometri. Namun belum ada yang membandingkan kedua metode. Peneli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
3
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
4
Order By: Relevance
“…Data hasil fase gerak dengan komposisi asetonitril dan aquabidest dengan perbandingan (20:80, v/v), dipilih sebagai komposisi optimum karena memiliki waktu retensi lebih cepat, bentuk peak yang paling besar (Hermawan et al, 2021). Nilai resolusi ≥ 1,5 yang menandakan pemisahan yang baik (Susanti, 2019), sehingga dipilih untuk analisis zat dengan perbandingan fase gerak tersebut dapat memisahkan analit dengan sempurna sehingga terjadi jarak pemisahan dan tidak terjadi puncak kecil dibelakang atau disebut tailing.…”
Section: Optimasi Fase Gerakunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Data hasil fase gerak dengan komposisi asetonitril dan aquabidest dengan perbandingan (20:80, v/v), dipilih sebagai komposisi optimum karena memiliki waktu retensi lebih cepat, bentuk peak yang paling besar (Hermawan et al, 2021). Nilai resolusi ≥ 1,5 yang menandakan pemisahan yang baik (Susanti, 2019), sehingga dipilih untuk analisis zat dengan perbandingan fase gerak tersebut dapat memisahkan analit dengan sempurna sehingga terjadi jarak pemisahan dan tidak terjadi puncak kecil dibelakang atau disebut tailing.…”
Section: Optimasi Fase Gerakunclassified
“…Hasil kromatogram hidrokuinon dan asam kojic dalam tiga merek dagang body lotion, dapat dilihat hanya peak asam kojic pada kromatogram pertama dan hidrokuinon pada kromatogram kedua yang terlihat sedangkan peak komponen lain tidak terlihat. Nilai r yang diperoleh yaitu 2,415, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode analisis KCKT yang digunakan memiliki selektifitas yang baik dengan memperoleh nilai r ≥ 1,5 dan mampu menganalisis senyawa hidrokuinon dan asam kojic tanpa adanya gangguan komponen yang lain dalam tiga merek dagang body lotion (Susanti, 2019).…”
Section: Gambar 4 Kromatogram Hidrokuinon Dan Asam Kojicunclassified
“…Selama deteksi sampel, memerlukan detektor yang terkoneksi ke HPLC. Untuk penentuan warfarin, detektor yang biasa dipakai adalah UV, FLD, dan MS. Detektor yang biasa dipakai dalam analisis HPLC adalah detektor UV, tetapi jika dipakai untuk mendeteksi sejumlah kecil analit detektor ini kurang sensitif (Susanti et al, 2019). Dalam ulasan ini, sebanyak 14 artikel menggunakan detektor UV (Alnaqeeb et al, 2019;Angraini & Desmaniar, 2020, p. 69;Zambon et al, 2018;Kobayashi et al, 2019;Lomonaco et al, 2013;Qayyum et al, 2015;Ghambari et al, 2012;Zayed et al, 2020;Osman et al, 2005;Hadjmohammadi et al, 2012;Chernonosov et al, 2016), dan panjang gelombang maksimum yang digunakan untuk deteksi warfarin berbeda, 210 nm (Lomonaco et al, 2013), 220 nm (Chernonosov et al, 2016, 254 nm (Zayed et al, 2020;Osman et al, 2005), 274 nm (Ghambari et al, 2012), 280 nm , 288 nm (Kobayashi et al, 2019), 305 nm (Zambon et al, 2018), 308 nm (Angraini & Desmaniar, 2020, p. 69), 310 nm (Alnaqeeb et al, 2019), 313 nm , 320 nm (Qayyum et al, 2015;, dan 390 nm (Hadjmohammadi et al, 2012).…”
Section: Hasil Dan Diskusiunclassified
“…The chloroform and bottom layers were collected, and the solvent was evaporated using a rotary evaporator. The concentrated caffeine extract was then transferred to a 100 mL volumetric flask, diluted with distilled water to the mark, and thoroughly mixed[22]. The final solution was filtered into an HPLC vial through a 0.2 μm filter.…”
mentioning
confidence: 99%