2019
DOI: 10.31186/jenggano.4.2.136-147
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PERANAN DAN PEMANFAATAN MIKROALGA Tetraselmis chuii SEBAGAI BIOETANOL

Abstract: ABSTRAKBahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang berasal dari pelapukan sisa mahluk hidup. Bahan bakar fosil bersifat tidak terbaharukan, maka pencarian bahan bakar alternatif yang terbarukan perlu dilakukan salah satunya bioetanol. Tetraselmis chuii dapat dijadikan bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volume bioetanol yang dihasilkan dari Fermentasi Tetraselmis chuii. Kultur Tetraselmis chuii selama 6 hari. Hidrolisis dilakukan dengan menambahkan H 2 SO 4 0,2 M… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 10 publications
(13 reference statements)
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Perbesaran mikroskop yang digunakan adalah 40x. Sampel diambil sebanyak 0,1-0,5 mL menggunakan pipet tetes, lalu ditambahkan larutan lugol sebanyak 2 tetes, selanjutnya diteteskan pada haemocytometer dan diamati dibawah mikroskop (Negara et al, 2019). Tujuan penambahan larutan lugol adalah untuk mengawetkan sampel dan memudahkan dalam perhitungan sel tanpa merusak sel mikroalga (Bimantara et al, 2017).…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Perbesaran mikroskop yang digunakan adalah 40x. Sampel diambil sebanyak 0,1-0,5 mL menggunakan pipet tetes, lalu ditambahkan larutan lugol sebanyak 2 tetes, selanjutnya diteteskan pada haemocytometer dan diamati dibawah mikroskop (Negara et al, 2019). Tujuan penambahan larutan lugol adalah untuk mengawetkan sampel dan memudahkan dalam perhitungan sel tanpa merusak sel mikroalga (Bimantara et al, 2017).…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…Kepadatan awal sel Tetraselmis chuii yang dikultur adalah 33,5x10 4 sel/mL, namun satu hari setelahnya ketiga perlakuan konsentrasi kultur mengalami penurunan jumlah sel. Menurut Negara et al (2019), fase adaptasi mikroalga Tetraselmis chuii terjadi selama 1 -3 hari. Fase adaptasi ini dapat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrien pada media kultur.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kandungan nutrisinya yang tinggi membuat Tetraselmis chuii memiliki potensi yang besar untuk dibudiddayakan. Keuntungan dari budidaya mikroalga Tetraselmis chuii adalah mudah dikembangbiakan, tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak bersinggungan dengan bahan pangan tidak menghasilkan limbah sehingga lebih ramah lingkungan (Negara et al, 2019). Tetraselmis chuii memiliki potensi yang besar dari beberapa aspek seperti bahan baku untuk kosmetik, bahan bakar, farmasi, bioetanol dan sebagai pakan untuk hewan laut (Adi et al, 2015 ;Negara et al, 2019).…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Keuntungan dari budidaya mikroalga Tetraselmis chuii adalah mudah dikembangbiakan, tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak bersinggungan dengan bahan pangan tidak menghasilkan limbah sehingga lebih ramah lingkungan (Negara et al, 2019). Tetraselmis chuii memiliki potensi yang besar dari beberapa aspek seperti bahan baku untuk kosmetik, bahan bakar, farmasi, bioetanol dan sebagai pakan untuk hewan laut (Adi et al, 2015 ;Negara et al, 2019). Selain itu, di Indonesia sebagai negara penghasil emisi CO2 tertinggi keenam di dunia (5 th Indonesia Climate Change Expo, 2015), Tetraselmis chuii berpotensi untuk menghasilkan energi terbarukan berupa biofuel yang saat ini banyak dimanfaatkan untuk mengurangi emisi CO2 di Indonesia (Gandahusada et al, 2015).…”
Section: Latar Belakangunclassified