Peran Waktu Inokulasi Meloidogyne dalam Meningkatkan Infeksi Patogen Busuk Pangkal pada Bawang Putih

Abstract

<p>Basal rot was an important disease in garlic caused by <em>Fusarium oxysporum f. sp. cepae </em>(FOCe) and a major obstacle in garlic cultivation. Root knot nematodes (<em>Meloidogyne</em>) is endoparasitic nematodes causing plants become more susceptible to fungal pathogen infection. This research aimed to study the effect of double inoculation FOCe and Meloidogyne, and current inoculation against disease severity of basal root. The research was conducted through experimental procedures and prepared based on a randomized complete block design, with two factors consisting of three levels inoculation time. The first factor was FOCe and the second factor was Meloidogyne. The results showed that Meloidogyne presence could increase the disease severity of basal rot of garlic. Garlic was inoculated at 35 days after planting (dap) by Meloidogyne and FOCe cause the most severe disease of basal rot.</p>

Transfer Teknologi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Bawang Putih Secara Ramah Lingkungan Di Kelompok Tani Amanah Magelang

“…Penyakit busuk dan layu yang dimulai dari perakaran juga sering menjadi kendala petani. Handayani et al, (2013) menyatakan bahwa keberadaan jenis nematoda Meloidogyne dapat meningkatkan keparahan busuk pangkal bawang putih yang disebabkan Fusarium oxysporum f. sp cepae .…”

Aplikasi Jamur Patogen Gulma Pada Tanaman Budidaya

“…Hal ini diduga jamur patogen tidak dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh secara maksimal. Jamur patogen tersebut tidak menyerang jaringan pembuluh pada tanaman, sehingga aliran air pada jaringan xylem tidak terhambat dan tidak mengakibatkan kelayuan pada tanaman inang (Handayani et al, 2013). Nahak et al (2016) menambahkan pertumbuhan tanaman tanpa adanya hambatan patogen dapat ditunjukkan dengan meningkatnya tinggi tanaman, panjang, lebar, dan luas daun, serta berat kering masing-masing organ yang meliputi akar, batang, daun, jumlah sel dan konsentrasi kandungan kimia tertentu, yaitu asam nukleat, nitrogen terlarut, lipid, karbohidrat dalam jaringan dan organ.…”