2020
DOI: 10.26593/mel.v35i1.4033.40-56
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Roh Kudus Sebagai Allah yang Personal di dalam Gereja

Abstract: The Holy Spirit in Christianity is portrayed as God who exists actively through human experiences. The presence of the Holy Spirit who dwells in human’s heart is a unique presence of one of the Persons of the Trinity. However, the Holy Spirit’s presence in human experiences is not always identified as the ‘Person’ of God. Here the language of dogmatic theology might not be clear and inspiring to Christians to recognise the unique presence of the Holy Spirit in their hearts and in the living of faith in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Paus Fransiskus secara khusus telah menekankan pentingnya persekutuan dalam Gereja Katolik. Dia sering mengingatkan kita bahwa kita semua adalah "saudara dan saudari dalam Kristus" dan bahwa kita harus saling mencintai dan mengasihi satu sama lain (Sihombing, 2019). Dalam praktiknya, persekutuan atau koinonia di Gereja Katolik dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam misa dan sakramen-sakramen, melalui keterlibatan dalam kegiatan paroki dan komunitas, dan melalui sikap saling menghormati, kerjasama, dan pelayanan kepada sesama.…”
Section: A Iman Akan Kebangkitan Berimplikasi Terhadap Perutusanunclassified
“…Paus Fransiskus secara khusus telah menekankan pentingnya persekutuan dalam Gereja Katolik. Dia sering mengingatkan kita bahwa kita semua adalah "saudara dan saudari dalam Kristus" dan bahwa kita harus saling mencintai dan mengasihi satu sama lain (Sihombing, 2019). Dalam praktiknya, persekutuan atau koinonia di Gereja Katolik dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam misa dan sakramen-sakramen, melalui keterlibatan dalam kegiatan paroki dan komunitas, dan melalui sikap saling menghormati, kerjasama, dan pelayanan kepada sesama.…”
Section: A Iman Akan Kebangkitan Berimplikasi Terhadap Perutusanunclassified
“…(1 Korintus 12:3) menegaskan bahwa melalui Roh Kuduslah seseorang dapat percaya kepada Kristus sebagai Tuhan, dan tanpa Roh Kudus, tidak terdapat satu orang pun yang dapat mengakui Yesus sebagai Tuhan. Edy Syahputra menyatakan bahwa Roh Kudus memberi kemungkinan kepada setiap orang untuk beriman lebih awal, sehingga di dalam Roh tersebut dapat memperoleh pemahaman yang benar tentang apa yang di imani, sebab itu memberi petunjuk bahwa perlu Roh Kudus untuk dapat percaya (Sihombing, 2019). Arifianto dan Sumiwi juga sependapat bahwa peran Roh Kudus berdasarkan Yohanes 16 ayat yang ke-13 adalah menuntun orang dalam kebenaran (Yonatan Arifianto Alex, 2020), dalam arti dalam iman kepada Dia yang benar dan membenarkan yang tidak benar.…”
Section: Roh Kudus Berperan Sebagai Perintis Gerejaunclassified
“…Sebab, sebelum berkumpul dan bersekutu sebagai gereja atau Tubuh Kristus, lebih dulu diperlukan iman kepada Kristus.Apa bila dipandang dari sisi keselamatan yang didasari pada iman kepada Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Roh Kuduslah yang berperan membawa manusia menjadi bagian dari suatu perjalanan hidup baru dengan Tuhan sehingga memungkinkan mereka dapat menikmati buah dari karya Kristus di kayu salib. 1 Korintus 12:3 menegaskan bahwa melalui Roh Kuduslah seseorang dapat percaya kepada Kristus sebagai Tuhan, dan tanpa Dia, tidak terdapat satu orang pun yang dapat mengakui Yesus sebagai Tuhan.Maka searah, Edy Syahputra menyatakan bahwa Roh Kudus memberi kemungkinan kepada setiap orang untuk beriman lebih awal, sehingga di dalam Roh tersebut mereka memperoleh pemahaman yang benar tentang apa yang mereka imani, sebab itu memberi petunjuk bahwa mereka perlu Roh Kudus untuk dapat percaya(Sihombing, 2019). Arifianto dan Sumiwi juga sependapat bahwa peran Roh Kudus berdasarkan Yohanes 16 ayat yang ke-13 adalah menuntun orang dalam kebenaran (Yonatan Arifianto Alex, 2020), dalam arti dalam iman kepada Dia yang Benar dan membenarkan mereka yang tidak benar.Hal yang sama dapat diperhatikan pada peristiwa di hari Pentakosta ketika Roh Kudus turun dan memenuhi para murid yang sedang berkumpul dalam penantian akan janji yang telah disampaikan oleh Kristus sebelum pengangkatan-Nya, sehingga menggemparkan suatu kota di mana terdapat penduduk dari berbagai bangsa sehingga sejumlah besar orang memberi diri untuk dibaptis dan mendeklarasikan iman mereka kepada Kristus (Kis.…”
unclassified