2020
DOI: 10.24815/gaspol.v1i2.19039
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Pemerintah Aceh Dalam Mendukung Standarisasi Kopi Menurut Konsep Value Chain Governance

Abstract: Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi kopi yang bercita rasa tinggi. Komoditi ini menjadi banyak memberikan kontribusi dalam perolehan devisa kepada negara. Peneliti menarik melihat Peran Pemerintah Aceh Dalam Mendukung Standarisasi Kopi Menurut Konsep Value Chain Governance. Sampel penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka dengan referensi yang kuat dan bisa dipertanggung jawabkan. Adapun konsep yang penulis gunakan dalam melihat standarisasi tersebut adalah k… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Hal ini disebakan ekspor kopi Arabika mentah (biji) harganya lebih murah dibandingkan kopi Arabika yang telah di olah. Permintaan terhadap kopi arabika olahan sekarang sudah mulai meningkat, dan supaya petani tetap mendapatkan nilai tambah dari kopi arabika adalah dengan cara mengolah biji kopi arabika tersebut menjadi sebuah produk siap saji (Alqarni et al, 2020).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini disebakan ekspor kopi Arabika mentah (biji) harganya lebih murah dibandingkan kopi Arabika yang telah di olah. Permintaan terhadap kopi arabika olahan sekarang sudah mulai meningkat, dan supaya petani tetap mendapatkan nilai tambah dari kopi arabika adalah dengan cara mengolah biji kopi arabika tersebut menjadi sebuah produk siap saji (Alqarni et al, 2020).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Gayo merupakan salah satu wilayah penghasil kopi terbaik dunia dengan varian coffe robusta yang sangat sangat diminati oleh masyarakat asing dan masyarakat lokal. Perkebunan kopi Gayo merupakan pusat perekeonomian yang paling utama dalam sector mata pencaharian (Alqarni et al, 2020). Pemberdayaan ekonomi kreatif melalui UMKM kini menjadi salah satu tujuan penting pemerintah dalam memberdayakan masyarakat miskin khususnya para petani yang ada di Kabupaten Aceh Tengah.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Aceh Province is a coffee-producing province with Indonesia's third largest land area, 126,50 thousand hectares and a production level of 74,20 thousand tons (Badan Pusat Statistik, 2022). Aceh coffee has a high taste and has received Geographical Indication certification (IG Kopi Gayo) since 2010 (Alqarni & Hamzali, 2020). Coffee is a plantation commodity with the second largest land area in Aceh Province in 2022, 126,6 thousand hectares, with the highest production rate of 75,3 thousand tons.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%