Penyesuaian Keluarga, Pengasuhan, Kekerasan dalam Pengasuhan, dan Agresivitas pada
            Anak Usia Sekolah

Pratiwi, Ismayanti; Hastuti, Dwi; Muflikhati, Istiqlaliyah

doi:10.24156/jikk.2018.11.3.181

Cited by 3 publications

(6 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Jika suasana pengasuhan orang tua tunggal harus terjadi pada suatu keluarga, maka akan terjadi masalah-masalah dalam interaksi pengasuhan, model pengasuhan, keperibadian pengasuh, karakteristik individu, dan lain-lain yang menyebabkan perkembangan kognitif dan bahasa anak akan bervariasi yang berindikasi pada terjadinya deviasi perilaku sosialemosional anak usia dini (Fauziah et al, 2020;Program et al, 2005).…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap rendahnya capaian perilaku sosialemosional tersebut diantaranya, faktor tingkat pendidikan, pola asuh dan penghasilan orang tua (Kusramadhanty, 2019;Pranadji & Putri, 2012;Program et al, 2005). Orang tua yang mengasuh dengan tidak demokratis membuat anak berperilaku tidak disiplin (Fauziah et al, 2020;Hanifah, 2019;Rakhmawati, 2015).…”

Section: Pembahasanunclassified

“…Keterbatasan peran ini akan mengakibatkan keterbatasan objek peran model pada anak. Teori perkembangan kognitif Piaget yang menyatakan perkembangan sosial-emosional terjadi karena adanya proses asimilasi dan akomodasi (Crain, 2007). Jika objek asimilasi dan akomodasi tidak sesuai dengan kebutuhan akan mengakibatkan perkembangan anak mencapai perilaku menyimpang.…”

Section: Pembahasanunclassified

See 2 more Smart Citations

Penyimpangan Perilaku Sosial-Emosional Anak pada Pengasuhan Orang Tua Tunggal Korban Perceraian

Rasmini

2023

J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini

View full text Add to dashboard Cite

Sebagian besar anak yang diasuh oleh orang tua tunggal korban perceraian mengalami penyimpangan perilaku sosial-emosional pada indikator rendahnya pemahaman peratiran disiplin, sikap toleransi, dan penggunaan pikiran kritis untuk memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kualitatif tentang penyimpangan perilaku sosial-emosional anak usia 4-6 tahun di Kota Mataram. Penelitian menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan 10 subjek yang diasuh oleh orang tua tunggal bapak/ibu korban perceraian. Instrumen pengumpulan data memakai teknik observasi dengan menggunakan check list berskala ordinal. Isi instrumen disusun berdasarkan indikator perilaku sosial-emosional. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kualitataif dari Haberman. Ditemukan 60% subjek mengalami penyimpangan perilaku sosial-emosional pada indikator memahami peraturan dan disiplin, sikap toleran, dan penggunaan pikiran kritis untuk menyelesaikan masalah. 40% - 50% anak menunjukkan menyimpang sosial-emosional pada indikator: bertanggungjawab, pengendalian perasaan, kehati-hatian, menjaga diri, mengakui keunggulan orang lain, menaati aturan yang berlaku dan menghargai orang lain. 20% - 30% anak berperilaku menyimpang sosial-emosionalnya pada indikator: rasa empati, pengendalian diri, sikap mandiri, berbagi dan tolong menolong, antusias dalam kompetitif, penghargaan pendapat dan karya orang lain dan bersikap kooperatif dengan teman.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Section: Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Penyimpangan Perilaku Sosial-Emosional Anak pada Pengasuhan Orang Tua Tunggal Korban Perceraian

Rasmini

2023

J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Adolescence is a critical period in the development of children towards adulthood. According to (Pratiwi, Hastuti, & Muflikhati, 2018) adolescent behavior is shaped by observations made of the behavior of those around them. Adolescent development is often seen as a turbulent phase of life, with a greater risk of mental and behavioral problems due to mental, physical, and social changes (Žukauskienė 2014).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

The Influence of Parenting Style and Adolescent-Parent Interaction on the Subjective Well-Being of Adolescents During the Covid-19 Pandemic

Fariha Apriliya,

Hastuti

2023

jcfcs

View full text Add to dashboard Cite

The COVID-19 pandemic had a considerable impact on adolescents, including reducing adolescents activities outside the home, conducting schools online and increasing stress. This study aims to analyze the effect of parenting styles, and adolescent interactions with parents on the subjective well-being of adolescents during the COVID-19 pandemic. Research respondents were grade 12 students of SMKN 2 and SMKN 3 Bangkalan. Sampling technique using simple random sampling method with a total sample of 197 adolescents. The results of the study found that there were differences in the subjective well-being of adolescents, namely lower subjective well-being during the COVID19 pandemic. Based on the results of the study, adolescent age was significantly negatively related to the subjective well-being of adolescents before the COVID-19 pandemic. The education of father and mother is significantly positively related to adolescent-mother interaction. Adolescent age, family size, and authoritarian parenting style have a significant negative effect on the subjective well-being of adolescents before the COVID-19 pandemic. Permissive, authoritarian parenting styles, and adolescent interactions with fathers have a significant positive effect on adolescents' subjective well-being during the COVID-19 pandemic.

show abstract

“…Penelitian tentang manajemen stres (Fala et al, 2020) dan pengasuhan pada ibu (Pratiwi et al, 2018) sudah pernah dilakukan di Indonesia. Namun, penelitian tersebut masih dilakukan secara terpisah dan dilakukan sebelum pandemi Covid-19.…”

unclassified

Pengaruh Manajemen Stres dan Status Pekerjaan Ibu terhadap Pengasuhan Anak Usia Sekolah saat Pandemi Covid-19

Naziah¹,

Sunarti²,

Riany³

2023

JIKK

View full text Add to dashboard Cite

Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembelajaran dari rumah (BDR) selama pandemi Covid-19 yang dapat mengakibatkan stres pada orang tua meningkat sehingga berdampak negatif terhadap pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada pengasuhan serta manajemen stres yang terdiri dari sumber stres individu, sumber stres pengasuhan, strategi koping, dan stres berdasarkan pekerjaan ibu dan melakukan analisis pengaruh dari karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan manajemen stres terhadap pengasuhan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. Jumlah contoh pada penelitian ini sebanyak 47 ibu bekerja dan 53 ibu rumah tangga dengan status keluarga utuh serta memiliki anak yang masih belajar di tingkat sekolah dasar negeri. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada manajemen stres dan pengasuhan berdasarkan status pekerjaan ibu. Karakteristik keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap pengasuhan. Semakin tinggi pendidikan orang tua serta penghasilan keluarga menyebabkan semakin baik kualitas pengasuhan. Sumber stres pengasuhan dan gejala stres berpengaruh langsung negatif signifikan terhadap pengasuhan. Sumber stres individu berpengaruh tidak langsung negatif signifikan terhadap pengasuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya orang tua mengelola sumber stres agar tidak melakukan pengasuhan yang negatif pada anak.

show abstract

Penyesuaian Keluarga, Pengasuhan, Kekerasan dalam Pengasuhan, dan Agresivitas pada Anak Usia Sekolah

Cited by 3 publications

References 0 publications

Penyimpangan Perilaku Sosial-Emosional Anak pada Pengasuhan Orang Tua Tunggal Korban Perceraian

Penyimpangan Perilaku Sosial-Emosional Anak pada Pengasuhan Orang Tua Tunggal Korban Perceraian

The Influence of Parenting Style and Adolescent-Parent Interaction on the Subjective Well-Being of Adolescents During the Covid-19 Pandemic

Pengaruh Manajemen Stres dan Status Pekerjaan Ibu terhadap Pengasuhan Anak Usia Sekolah saat Pandemi Covid-19

Contact Info

Product

Resources

About