Peningkatan Kompetensi Masyarakat melalui Pelatihan Pemasangan Instalasi Listrik Domestik dan Panel Surya

Abstract

Abstract—The potential for solar energy sources is so large that it has not been optimally utilized, as a renewable energy source. The use of solar energy as a generator of electricity is very potential to be developed in West Sumatra Province. We know that the price of electricity obtained from this non-renewable energy is much more expensive in the short term, but it is much more valuable when calculated in the long term, especially from the aspect of environmental protection. The continuity of electrical services can always be fulfilled. It is necessary to combine PLN electricity sources and electricity sourced from solar energy as an alternative so that the reliability of the supply of electrical energy can be maintained. However, the large potential of renewable energy sources has not been able to be utilized optimally by the wider community, due to the limited competence of human resources who are able to utilize this energy. Through community service activities, Padang State University in collaboration with the Budi Utama Youth Assisted Child Orphanage in Lubuk Alung tries to make a contribution to improving Human Resource Competence through empowerment and community training with an integrated and sustainable process. One of the competency improvement activities carried out is training on the skills of installing electricity from PLN sources and solar energy installations. This training activity aims to provide understanding in the planning, design, operation, and maintenance of PLN sources and solar panel installations. The end result of this training is being able to provide education, increase skills, and competencies to participants to improve technical skills.

Peningkatan Kompetensi Masyarakat Melalui Pelatihan Dan Perancangan Instalasi Listrik Panel Surya

“…Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pengembangan kebutuhan listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) sesuai dengan roadmap Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang menyebutkan target EBT pada tahun 2025 sebesar 25 persen. Hal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan sumber energi fosil Indonesia dan potensi EBT yang dimiliki Indonesia [1]. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi sinar matahari sebesar 4,8 KWh/m2 atau setara 112.000 GWp, namun yang termanfaatkan hanya sekitar 10 MWp.…”

Rancang Bangun Prototipe Sistem Pendeteksi Dan Sterilisasi Asap Rokok Berbasis Mikrokontroler

“…ketika adanya kenaikan pada karbon monoksida yakni besar dari 9 ppm serta adanya perubahan kenaikan nilai yang tidak normal pada kadar udara yakni 5000 ppm maka AC dimmer akan diaktifkan dengan mengontrol aktifknya exhaust fan [9] serta ion generator untuk dapat mensterilkan kondisi asap maupun udara didalam ruangan dan terdapat output berupa data yang dapat dilihat pada LCD [10]. Untuk supply [11][12]- [14] tegangan pada alat digunakan sebuah power supply yang berfungsi untuk merubah tegangan AC (Alternatif Current) [15] Dimana pada pengujian keseluruhan melihat semua aspek yang ada pada bagian input yakni sensor MQ7 dan adanya sensor MQ135 yang akan mendeteksi kadar udara serta karbon moniksida, ketika nilai dari karbon monoksida dan kadar udara melewati ambang normal maka sensor akan mengirimkan kondisi pada modul AC Light Dimmer untuk mengaktifkan Exhaust fan dan Regulator Penstabil udara yang akan ditampilkan pada sebuah menu LCD (Liquid Csrytal Display).…”

Sistem Kontrol Instalasi Rumah Berbasis IoT (Internet of Things)

“…Smarthome atau rumah pintar istilah yang digunakan untuk mendatangkan rumah yang modern dimana proses otomatis akan terjadi di dalam suatu rumah pada sistem kontrol instalasi rumah tersebut. Tujuan diciptakannya teknologi ini yaitu untuk mempermudah penghematan energi, meningkatkan keamanan, mendapatkan kenyamanan dan lain-lainnya [7] [8]. Dalam perangkat elektronik tidak lepas dengan penggunaan instalasi listrik.…”

“…Produk saklar yang sering ditemukan masih berupa tombol yang harus ditekan untuk mengoperasikannya. Pada umumnya pemasangan saklar kurang efektif dan efesiensi karena harus berpindah ruangan untuk menghidup dan mematikan lampu [8] [13].…”