2017
DOI: 10.21831/jppm.v4i2.10016
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan tradisional Engklek pada anak kelompok B

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran  sebagai upaya meningkatkan  kemampuan motorik kasar anak kelompok B di TK Tunas Gading Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam III siklus, subjek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B TK Tunas Gading Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 7 laki-laki dan 9 perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui unjuk kerja, Observasi dan dokumentasi. Tek… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Sehingga rangkaian awal kegiatan berupa pemanasan melalui kegiatan senam ritmik dilakukan bersama, terlihat anak B kurang dapat mendisiplinkan diri, sehingga kurang bisa mengikuti gerakan yang di contohkan, meski demikian anak A tetap mengikuti yang dicontohkan sebelumnya dengan baik meski terkadang sedikit pengaruh oleh anak B, tetapi anak A ini tetap bisa mengikuti kegiatan yang dicontohkan dengan benar. Sebuah permainan pola sederhana anak-anak melepar dan menagkis bola dengan pukulan-pukulan pada bola tersebut dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak (Adpriyadi, 2017;Humaedi et al, 2021;Nur et al, 2017). Kedua anak dapat mengikuti permaianan dengan baik tetapi anak A memang terlihat lebih menonjol dan terlihat dapat menguasai permainan tersebut dibandingkan dengan anak B. Dalam permaianan itu juga terdapat bagian anak harus dapat melempar bola tepat pada sasaran yang telah di buat sebelunya, terlihat pada awal awal percobaan kedua anak mengalami kesulitan untuk mengarahkan lemparan mereka pada target dimana dalam beberapa kali percobaan yang dilakukan hanya terdapat sedikit yang terkena sasaran.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sehingga rangkaian awal kegiatan berupa pemanasan melalui kegiatan senam ritmik dilakukan bersama, terlihat anak B kurang dapat mendisiplinkan diri, sehingga kurang bisa mengikuti gerakan yang di contohkan, meski demikian anak A tetap mengikuti yang dicontohkan sebelumnya dengan baik meski terkadang sedikit pengaruh oleh anak B, tetapi anak A ini tetap bisa mengikuti kegiatan yang dicontohkan dengan benar. Sebuah permainan pola sederhana anak-anak melepar dan menagkis bola dengan pukulan-pukulan pada bola tersebut dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak (Adpriyadi, 2017;Humaedi et al, 2021;Nur et al, 2017). Kedua anak dapat mengikuti permaianan dengan baik tetapi anak A memang terlihat lebih menonjol dan terlihat dapat menguasai permainan tersebut dibandingkan dengan anak B. Dalam permaianan itu juga terdapat bagian anak harus dapat melempar bola tepat pada sasaran yang telah di buat sebelunya, terlihat pada awal awal percobaan kedua anak mengalami kesulitan untuk mengarahkan lemparan mereka pada target dimana dalam beberapa kali percobaan yang dilakukan hanya terdapat sedikit yang terkena sasaran.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Temuan ini diperkuat dengan temuan sebelumnya yang menyatakan terjadi peningkatan rata-rata skor kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B setelah diterapkan permainan tradisional engklek (Adpriyadi, 2017). Permainan tradisional dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa (Nissa et al, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Anak yang memiliki kemampuan motorik kasar yang baik, anak tersebut akan memiliki perkembangan mental yang baik pula (Baan et al, 2020;Wang, 2009;Westendorp et al, 2011). Hal ini disebabkan karena anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga meningkatkan rasa percaya dirinya yang akan berpengaruh positif pada kemampuan motorik kognitifnya (Adpriyadi, 2017;Lestari & Puspitasari, 2021;Tanto & Sufyana, 2020). Kemampuan motori harus dipelajari, jika tidak akan berkembang dengan baik.…”
Section: Introductionunclassified
See 2 more Smart Citations