Penggunaan Aplikasi Mobile untuk Pembelajaran Muatan Lokal Potensi Alam Bengkulu

Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Catur paramitha dalam Pembelajaran dengan Model Discovery Learning Berpengaruh Positif Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPS

“…Model discovery learning mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mengorganisasi sendiri (Anis, 2017). Kurniasih dalam (Noperman, 2013) menjelaskan kelebihan model iti antara lain yaitu (1) pembelajaran lebih berorientasi pada siswa, (2) menimbulkan rasa senang pada siswa kerena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil, (3) membantu siswa dalam menghilangkan keraguan karena mengarah kepada kebenaran yang final dan pasti. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Winoto & Prasetyo, 2020) menyebutkan kelebihan model pembelajaran discovery learning adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.…”

Pendidikan Pencegahan Dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sebagai Strategi Ketahanan Sekolah Dasar Dalam Penanggulangan Bencana

“…Integrasi pendidikan PRB Sekolah Dasar melalui muatan lokal juga sudah banyak dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar di Indonesia (Anggraeni, 2019), (Afandi, 2013), (Fadila, dkk, 2021), (Suaedi, 2016), (Said, 2017), (Marsono, 2020), (Rahma, 2018), (Rahmat, 2020), (Noperman, Dalifa, dan Purwandari, 2019). Integrasi melalui muatan lokal menjadi pilihan strategis yang dapat diterapkan di SD.…”

“…Implementasinya dilaksanakan dengan menggunakan banyak aplikasi mobile untuk menjelaskan materi mengenai potensi alam (Noperman, Dalifa, dan Purwandari 2019), menyusun silabus muatan lokal kebencanaan (Marsono 2020), integrasi interaktif menggunakan gambar dan tulisan (Suaedi 2016), berbasis multimedia dapat memberikan visualisasi terhadap siswa tentang bencana alam (Fadila, dkk. 2021), mengajarkan sikap saat bencana terjadi dan materi mengenai kondisi geografis maupun lingkungan sekitar serta hubungannya keragaman sosial budaya masyarakat sekitar (Afandi, 2013), dan mengintegrasikan materi pengurangan risiko bencana pada muatan lokal (Anggraeni, 2019).…”