2019
DOI: 10.15642/jrpm.2019.4.2.102-114
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning dengan Pendekatan Saintifik untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa

Abstract: The research aims to obtain the validity of Problem Based Learning teaching instruments (including lesson plan, textbooks, student worksheets and test for critical thinking skills) through a scientific approach. This type of quantitative research, Quantitative data obtained from the average results of the recapitulation of the validation of experts and colleagues then as an evaluation given through descriptive advice, with the method of collecting observational data, questionnaires and interviews. Data… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…LKS merupakan bahan ajar yang membantu siswa untuk mengonstruksi pengetahuan dan mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran di kelas (Amir, 2018). LKS juga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Kusuma, 2019). LKS memuat kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.…”
unclassified
“…LKS merupakan bahan ajar yang membantu siswa untuk mengonstruksi pengetahuan dan mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran di kelas (Amir, 2018). LKS juga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Kusuma, 2019). LKS memuat kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.…”
unclassified
“…Di sisi lain, matematika memuat ide-ide abstrak sehingga siswa sering mengalami hambatan dalam memahami konsep atau materi matematika (Pagiling, 2019a). Ide-ide itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip atau aturan, dan keterampilan matematis yang seyogianya disajikan ke siswa bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki siswa (Kusuma & Mujiono, 2019;NCTM, 2000). Namun, kenyataan di lapangan membuktikan bahwa banyak siswa beranggapan matematika itu sulit karena hanya dikaji secara teoritis, tekstual, dan statis dengan mengabaikan konsep dan makna mempelajarinya (Rahmata et al, 2020;Wijaya et al, 2020).…”
unclassified