Pengembangan Penyusunan Instrumen Four-Tier Diagnostic Test Untuk Mengungkap Miskonsepsi Materi Sistem Ekskresi Di Sma Negeri 1 Mayong Jepara

Abstract

<span>Proses pembelajaran berjalan kurang maksimal disebabkan karena beberapa masalah. Salah satu masalah yang ditemukan pada pembelajaran biologi adalah miskonsepsi. miskonsepsi yang dimiliki siswa akan berdampak pada pemahaman selanjutnya. Salah satu cara untuk mengetahui miskonsepsi adalah dengan tes diagnostik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mendeskripsikan kelayakan instrumen <em>Four-tier diagnostic test </em> untuk mengungkap miskonsepsi siswa pada materi Sistem Ekskresi. Jenis penelitian ini adalah R&D (<em>Research and Development</em>) dari Sugiyono (2017) dengan 10 tahap. Tahap-tahap tersebut adalah identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi massal. Subjek uji coba adalah siswa kelas XII MIPA 3 (Uji instrumen), kelas XI MIPA 2 (uji coba produk) serta kelas XI MIPA 1 dan kelas XI MIPA 4 (uji coba pemakaian) SMA Negeri 1 Mayong Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, angket, wawancara dan tes. Temuan pertama, <em>Four-Tier Diagnostic Test </em>terdiri atas empat tingkatan, yaitu pertanyaan, tingkat keyakinan jawaban, alasan dan tingkat keyakinan alasan. instrumen yang dihasilkan meliputi kisi-kisi, petunjuk pengerjaan, soal tes, kunci jawaban, lembar jawab, pedoman penskoran dan pedoman interpretasi hasil. Temuan kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen <em>Four-tier diagnostic test </em>layak digunakan untuk mengungkap miskonsepsi siswa. Pengujian validitas oleh 9 validator menunjukkan instrumen yang dikembangkan valid. Validitas tes menunjukkan 7 soal kategori valid, 16 soal kategori tidak valid. Reliabilitas tes yang dikembangkan sebesar 0,699 yang berarti soal tersebut reliable. Karakteristik soal yang dikembangkan yaitu (1) Tingkat Kesukaran (2 soal sukar, 10 soal sedang, 8 soal mudah dan 3 soal sangat mudah), (2) Daya Beda (2 soal baik, 17 soal cukup dan 4 soal jelek), dan (3) Pengecoh dapat berfungsi dengan baik. Terdapat 41 temuan miskonsepi dari 13 sub pokok bahasan yang dikembangkan.</span>

Development of Four Tier Multiple Choice Diagnostic Tests to Know Students' Misconceptions in Science Learning

“…The data used for the analysis of students' misconceptions is obtained from the results of tests that students have carried out in the main field test (Wilantika et al, 2018). The number of questions used for the main field test is 15 questions.…”

“…(Fariyani et al, 2015), developed a four-tier diagnostic test to reveal students' misconceptions on geometric optical material. Wilantika et al (2018) developed a four-tier diagnostic test instrument to reveal misconceptions about the excretory system material.…”

Effectiveness of Interactive E-Book Global Warming and Climate Change Integrated Socio Scientific Issues Peat Ecosystem

“…In line with research conducted by Talakua et al, (2020), interactive media can increase students' awareness and care for the environment. Research conducted by Wilantika, et al, (2019) shows that learning Socio Scientific Issues with the material on global warming and climate change that is integrated with ecosystems is effective in increasing students' environmental care attitudes.…”

Untitled

“…Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kesulitan dan kesalahan konsep pada siswa ialah dengan menggunakan instrumen two tier diagnostik test. Tes diagnostik dapat menganalisis kesalahan konsep siswa lebih dalam dan memberikan gambaran akurat mengenai salah konsep berdasarkan informasi kesalahannya (Wilantika, Khoiri & Hidayat, 2018). Tes diagnostik two tier merupakan salah satu tes diagnostik yang mana soalnya merupakan soal bertingkat dua.…”