2020
DOI: 10.24198/tornare.v2i1.25831
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Pariwisata Halal Di Indonesia Melalui Konsep Smart Tourism

Abstract: Wisata halal di Indonesia merupakan potensi ekonomi yang unggul sebagai pemasok penerimaan negara. Banyak provinsi dan tujuan wisata telah menerapkan program pariwisata halal dan dengan terus meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia, pariwisata halal memiliki prospek pengembangan yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi wisata halal dan mengembangkan wisata halal di Indonesia melalui konsep smart tourism. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif deng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

1
11
0
10

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 34 publications
(36 citation statements)
references
References 3 publications
1
11
0
10
Order By: Relevance
“…Dari segi kesesuaian, 60% responden setuju bahwa pariwisata halal sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. [2] Pariwisata halal memiliki potensi besar untuk dikembangkan mengikuti permintaan pasar yang ada. Indonesia bersinergi dengan banyak pihak untuk mengembangkan pariwisata halal (halal tourism), misalnya Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Bisnis (LSU).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dari segi kesesuaian, 60% responden setuju bahwa pariwisata halal sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. [2] Pariwisata halal memiliki potensi besar untuk dikembangkan mengikuti permintaan pasar yang ada. Indonesia bersinergi dengan banyak pihak untuk mengembangkan pariwisata halal (halal tourism), misalnya Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Sertifikasi Bisnis (LSU).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bentuk konkret kerja sama adalah dengan mengembangkan pariwisata dan mempromosikan nilai-nilai budaya dan agama yang kemudian akan diuraikan dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. [2] Dalam pariwisata syariah, beberapa aspek utama dibutuhkan, yaitu ketersediaan makanan halal, fasilitas ibadah yang memadai, layanan buka puasa selama Ramadhan, dan pembatasan kegiatan yang tidak sesuai dengan syariah (Lukman Hakim, http://travel.kompas.com). Sedangkan fasilitas dan pelayanan wisata halal menurut GMTI (2016) adalah tempat peribadatan, makanan dan minuman berlabel halal, toilet dengan air bersih, pelayanan dan fasilitas untuk menunjang Bulan Ramadan, bebas dari minumam beralkohol dan hotel Syariah.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Misalnya untuk pengguna jasa pemandu wisata kelompok keluarga, instansi pemerintah, dan swasta merupakan yang target pasar paling potensial. Hal ini karena sekitar 65% wisatawan Indonesia pergi berlibur secara berkelompok dalam jumlah yang besar seperti rombongan keluarga, study tour sekolah, liburan akhir tahun kantor pemerintahan, perusahaan swasta, dan BUMN (Bellani & Siswhara, 2016;Dwiyanto et al, 2015;Ferdiansyah, 2020;Ingkadijaya et al, 2016). Orang yang paling suka berlibur ke objek wisata bernuansa alam dan penuh keanekaragaman budaya tradisional adalah yang berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya serta golongan pekerja kantoran.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…In general, the concept of halal tourism actually adds to the sense of comfort and security for tourists, because the Islamic rules incorporated into the service system actually make it even better. According to Ferdiansyah (2020), the development of halal tourism in Indonesia can apply elements of developing family-friendly destinations, services, and facilities that are Muslim-friendly, and Halalconscious.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%