Pengembangan Konten Dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Daring Di Madrasah Aliyah Negeri 4 Kota Pekanbaru

Abstract

Aplikasi adalah suatu perangkat lunak yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan berbagai aktivitas dan pekerjaan. Layanan Aplikasi berkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan user dan perkembangan perangkat Teknologi Informasi. Salah satu kemampuan yang diberikan oleh Aplikasi adalah dalam layanan di bidang pendidikan. Berbagai layanan yang terkait dengan dunia pendidikan dapat dipermudah dengan keberadaan sebuah aplikasi. Penggunaan aplikasi untuk pendidikan akan membantu proses pembelajaran di MAN 4 Kota Pekanbaru. Dengan memanfaatkan aplikasi untuk membuat konten pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan secara daring akan menjadi mudah dan menarik, sehingga apabila ada kendala atau hambatan pada proses pembelajaran tatap muka seperti dalam kondisi wabah Covid-19 pada saat ini, maka proses pembelajaran tetap dapat dilakukan, dimana guru dan siswa tidak harus berada di satu ruang belajar tertentu. Pelaksanaan kegiatan workshop dan pelatihan kepada 21 orang guru MAN 4 Kota Pekanbaru menggunakan aplikasi Powerpoint, Camtasia, Video Scribe dan Youtube, telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam memanfaatkan aplikasi untuk mengembangkan konten bagi pembelajaran daring, khususnya pada aplikasi camtasia yang pada awalnya hanya 3 orang guru yang pernah mengenal aplikasi tersebut, pada akhir kegiatan, semua peserta dapat mengenal aplikasi camtasia.

Gambaran Literasi Media Sosial pada Guru RA di Kota Medan

“…Melalui hasil survey yang di lakukan terhadap daya tarik konten media yang sering di gunakan oleh guru RA di kota medan, di dapatkan data sebanyak 38% responden memilih konten pendidikan dan inspirasi sebagai konten yang paling sering digunakan, dimana hal ini juga di bahas dalam penelitian milik (Djusar et al, 2022) bahwa konten pendidikan saat ini cukup banyak di temukan dan semakin di tingkatkan karena hadirnya konten pendidikan menajdi bentuk positif perkembangan internet.…”

Evaluasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan dengan Menggunakan Model CIPP

“…Menurut Djusar et al, (2022), faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah kurangnya peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengelola sistem pembelajaran di sekolah; (2) kinerja mengajar guru yang tidak potensial; (3) kualitas budaya belajar siswa; (4) anggaran pendidikan yang belum memenuhi kebutuhan di sekolah; (5) sarana dan prasarana pendidikan; dan (6) Sumber daya pendidikan lebih menitik beratkan pada urusan administrasi ketimbang diarahkan untuk proses pembelajaran yang utuh, dan menyeluruh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi bawahan untuk bekerja sama dengan cara-cara yang produktif sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.…”