2019
DOI: 10.17509/ijpe.v2i2.15097
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Alat Peraga IPA dari Barang Bekas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Siswa Sekolah Dasar

Abstract: Pengembangan alat peraga berupa model sistem peredaran darah ini dilatar belakangi oleh minimnya alat peraga yang tersedia di sekolah – sekolah dasar. Pembelajaran yang abstrak dengan menggunakan alat peraga yang berupa gambar visual sehingga membuat siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaiakan, karena tidak adanya motivasi belajar, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, seperti: visual, audio, dan kinestetik. Oleh karena itu guru… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
14
0
22

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 36 publications
(36 citation statements)
references
References 0 publications
0
14
0
22
Order By: Relevance
“…Tujuan Pembelajaran IPA ditekankan pada kemampuan berpikir kritis yang memberikan pengalaman langsung sehingga siswa dapat mengingat, mengidentifikasi, serta menerapkan pengetahuannya secara ilmiah (Permana & Nourmavita, 2017;Taiyeb & Nurul, 2015). Pada hakikatnya, pembelajaran IPA memiliki tujuan merangsang pertumbuhan intelektual dan perkembangan siswa, mendorong terbentuknya sikap berpikir kritis dan rasional agar siswa memiliki konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dalam kehidupan sehari-hari (Pambudi et al, 2019). Pembelajaran IPA sangat penting bagi siswa dikarenakan dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir kritis dalam memahami alam sekitar secara mendalam sehingga mampu mendorong siswa menuju proses penemuan Pentingnya pembelajaran IPA tentu guru perlu merancang pembelajaran yang menarik bagi siswa.…”
Section: A B S T R a Kunclassified
“…Tujuan Pembelajaran IPA ditekankan pada kemampuan berpikir kritis yang memberikan pengalaman langsung sehingga siswa dapat mengingat, mengidentifikasi, serta menerapkan pengetahuannya secara ilmiah (Permana & Nourmavita, 2017;Taiyeb & Nurul, 2015). Pada hakikatnya, pembelajaran IPA memiliki tujuan merangsang pertumbuhan intelektual dan perkembangan siswa, mendorong terbentuknya sikap berpikir kritis dan rasional agar siswa memiliki konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dalam kehidupan sehari-hari (Pambudi et al, 2019). Pembelajaran IPA sangat penting bagi siswa dikarenakan dapat mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir kritis dalam memahami alam sekitar secara mendalam sehingga mampu mendorong siswa menuju proses penemuan Pentingnya pembelajaran IPA tentu guru perlu merancang pembelajaran yang menarik bagi siswa.…”
Section: A B S T R a Kunclassified
“…Dari faktor-faktor tersebut kebanyakan siswa kurang aktif dalam memahami materi pembelajaran dan mengalami penurunan motivasi belajar, disebabkan faktor ekonomi yang melibatkan siswa harus berperan dalam membantu ekonomi keluarga, ketiadaan buku paket yang seharusnya menunjang pemahaman, bahkan siswa diwajibkan mencatat disetiap jam pembelajaran. Pembelajaran yang monoton dari waktu ke waktu (Dewi et al, 2017), guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa (Syaiful, 2019), sehingga siswa merasa bosan dan kurang motivasi belajar (Pambudi et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Begitu juga dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas 4 SD (Pasaribu and Rede 2015). Selain itu, juga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SD (Pambudi et al 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified