Pengelolaan Limbah Medis Covid 19 Melalui Kearifan Lokal

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi kendala pemerintahdalam pengelolaan limbah medis Covid-19 melalui kearifan local dan untuk mengetahuiupaya-upaya apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pengelolaanlimbah medis Covid 19 melalui kaerifan local. metode studi literatur dengan menelaahsumber-sumber referensi sebagai data sekunder tentang kearifan local dalam pengelolaanlimbah medis Covid 19. Hasil penelitian menunjukan bahwa di lapanagan masih terdapatkendala dalam pengelolaan limbah medis COVID-19 melalui kearifan local. Berdasarkanhal tersebut maka harus ada upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam rangkapengelolaan limbah medis COVID-19 yaitu mengakomodirnya dalam peraturan daerah danmelakukan penyuluhan, serta adanya peran subervisi dalam meningkatkan peran sertamasyarakat dalam rangka pengelolaan limbah medis COVID-19 melalui kearifan lokal
 Kata Kunci : Limbah Medis, Covid 19, Kearifan Lokal
 The purpose of this study is to find out what are the government's obstacles in managingCovid-19 medical waste through local wisdom and to find out what ef orts the governmentmust make in the context of managing Covid-19 medical waste through local wisdom. method of literature study by examining reference sources as secondary data on localwisdom in the management of Covid 19 medical waste. The results show that in the fieldthere are still obstacles in the management of COVID-19 medical waste through localwisdom. Based on this, ef orts must be made by the government in the context of managingCOVID-19 medical waste, namely accommodating it in regional regulations andconducting counseling, as well as the role of supervision in increasing communityparticipation in the management of COVID-19 medical waste through localwisdom.
 Keywords: Legal protection; Traditional Knowledge; Copyrights

Legal Development in Post-Covid-19 Environmental Friendly Medical Waste Management Efforts through Local Wisdom

“…Gangguan genetik dan reproduksi dapat terjadi akibat limbah medis. Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida (untuk pemberantasan lalat, nyamuk, kecoa, tikus dan serangga atau binatang pengganggu lain) dan bahan radioaktif (Pudjiastuti et al, 2021;Rosihan, 2018). Namun hingga saat ini, upaya-upaya pemerintah dalam penanganan sampah medis masih belum maksimal.…”

“…Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat sejak awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020 sampai awal Februari 2021 sudah terdapat 5.417,95 ton timbunan limbah medis Covid-19. Sementara di Bandung dalam jangka waktu 3 bulan, limbah medis sudah mencapai 2 ton (Pudjiastuti et al, 2021). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat setidaknya 3 (tiga) hal utama yang menyebabkan penanganan sampah medis di Indonesia belum maksimal, yaitu dari segi regulasi terkait penanganan penanganan sampah medis, segi kurangnya fasilitas pengolahan sampah medis, dan dari segi minimnya edukasi atau partisipasi masyarakat terhadap penanganan sampah medis rumah tangga (Listiningrum et al, 2021).…”

“…Berkat kearifan lokal masyarakat dapat melangsungkan hidup bahkan berkembang secara berkelanjutan (sustainable development) (Suparmini et al, 2013). Kearifan local memerlukan suatu usaha untuk menjaga lingkungan, disertai dengan kesadaran untuk tidak merusak lingkungan hidup itu sendiri (Pudjiastuti et al, 2021;Wibowo et al, 2012).…”

“…Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pengelolaan limbah medis Covid-19 melalui kearifan lokal, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama memiliki kesadaran dalam menangani masalah pengelolaan limbah medis Covid-19 ini, mulai dari pengangkutan hingga proses pembuangan akhir. Aplikasi kearifan lokal dalam suatu sistem hukum dapat dilakukan melalui pembentukan peraturan daerah (Kristiyanto, 2017;Pudjiastuti et al, 2021). Asas keterbukaan dan peran serta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan untuk penanganan limbah medis.…”

“…Selain itu, diperlukan pula pendidikan lingkungan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kepedulian, pengetahuan, keterampilan, motivasi dan komitmen untuk bekerja secara individu dan kolektif terhadap pemecahan permasalahan limbah medis Covid-19. Pendidikan lingkungan perlu memperhatikan hak/kesempatan setiap individu untuk memperoleh pengertian dasar dari permasalahan yang ada, memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam pengelolaan limbah Covid-19, serta memupuk kesadaran dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan (Pudjiastuti et al, 2021).…”