PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HERBAL KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Kusuma, Indra; Putra, I Nengah Kencana; Darmayanti, Luh Putu Trisna

doi:10.24843/itepa.2019.v08.i01.p10

Cited by 18 publications

(21 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…A higher drying temperature would raise ash content due to an increase in temperature accordingly in a drying process did not result in the destruction of food nutrients, especially minerals [16]. The value of the ash content obtained from this study had met the standard of packaged dry tea, namely 8.0% [6].…”

Section: Ash Contentmentioning

confidence: 80%

The Potency of Avocado Seeds (”Persea Americana” Mill.) as a Source of Antioxidant Tea

Anwar

Irhami

Aprita

2022

FWIAFE

View full text Add to dashboard Cite

The processing of avocado into avocado juice will produce organic waste, namely avocado skin, and seeds. This potential of organic waste from avocado seeds can be exploited by turning them into tea products. This study employed avocado seed as a source of antioxidants which was made into processed products, namely tea. This research was intended to discover the influence of temperature with avocado seeds on antioxidants as well as the quality of resulting tea products and to determine the best conditions for the drying process of avocado seed tea. This investigation was arranged at the Integrated Lab of Politeknik Indonesia Venezuela and the Laboratory of Banda Aceh Industrial Research and Standardization Center. The experimentation adopted a factorial completely randomized design pattern composed of 2 (two) parameters. The first parameter was avocado seed drying temperature comprising 3 (three) degrees, they were S1 (50°C), S2 (60°C), and S3 (70°C). The second parameter represented the drying time of avocado seeds which comprised 3 (three) degrees, they were L1 (2 hours), L2 (2.5 hours), and L3 (3 hours). Analysis carried out in the research was water, ash value, phenolic content, antioxidant, and sensory (colour, taste, and flavour). From the research, it was shown that the drying temperature was influenced by the moisture content, ash content, and antioxidant activity of avocado seed tea, while the drying time and the treatments of those parameters made an impact on total phenol. The best quality avocado seed tea was obtained from a drying temperature of 50°C along with a length of drying of 2 hours.

show abstract

Section: Ash Contentmentioning

confidence: 80%

The Potency of Avocado Seeds (”Persea Americana” Mill.) as a Source of Antioxidant Tea

Anwar

Irhami

Aprita

2022

FWIAFE

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui bahwa aktivitas antioksidan teh herbal kulit kakao adalah 456,21 ppm [5]. Uji aktivitas teh herbal kulit kakao diketahui hanya terbatas pada perlakuan suhu pengering.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengaruh Suhu Spray Drying Dan Penambahan Maltodextrin Terhadap Aktivitas Antioksidan (Ic50) Pada Bayam Hijau (Amaranthus Hybridus L.)

Machfudloh

Awaliyah

Takwanto

2023

Distilat: J. Tekn. Sep

View full text Add to dashboard Cite

Berdasarkan riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Puslitbang UKM) tahun 2014 menyatakan bahwa 97,7 persen anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah. Hal tersebut menjadi penyebab rentannya terhadap penyakit. Salah satu pemicu utama penyakit adalah radikal bebas. Substansi penting yang dapat mengurangi dampak negatif dari serangan radikal bebas adalah antioksidan. Bayam hijau (Amaranthus hybridus L.) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan. Tetapi anak-anak cenderung kurang menyukai bentuk dan rasa pada sayur sehingga diciptakan inovasi serbuk bayam hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu pengering dan konsentrasi maltodextrin terhadap aktivitas antioksidan (IC50) bayam hijau setelah melewati proses spray drying. Bayam hijau diolah menjadi jus bayam hijau dengan perbandingan bayam dan air 1:1 (b/v). Penambahan maltodextrin sebanyak 8%; 10%; dan 12% (b/v) pada jus bayam hijau, kemudian dikeringkan dengan spray dryer dengan suhu pengering 120°C; 150°C; dan 180°C. Dilakukan analisis terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-pycrilhydrazyl) yang diukur menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada λmaks 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan semakin tinggi dengan bertambahnya konsentrasi maltodextrin dan semakin rendah dengan bertambahnya suhu pengering. Nilai IC50 terbaik diperoleh pada konsentrasi maltodextrin 8% dan suhu 120°C yaitu 27,44 ppm dan tergolong sangat kuat.

show abstract

“…Kemudian pengeringan teh daun Tin (Ficus carica L.), kadar tanin tertinggi pada perlakuan teh dengan pengeringan pada suhu 55 °C selama 4 jam yang menghasilkan rata-rata kadar tanin sebesar 0,258 % dan kadar tanin terendah terdapat pada perlakuan teh dengan pengeringan pada suhu 65 °C selama 6 jam yang menghasilkan rata-rata kadar tanin sebesar 0,150 % [12]. Sedangkan pengeringan teh herbal kulit kakao menunjukkan suhu pengeringan 65 °C selama 3 jam menunjukkan hasil dengan aktivitas antioksidan tertinggi [13].…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Daun belimbing wuluh yang telah dipotong kemudian diletakkan di atas wadah/pan dan dikeringkan di dalam alat Tray Dryer Apparatus IP-DST. Pengeringan dilakukan dengan suhu tetap yaitu 65 °C merujuk pada penelitian terdahulu [13]. Waktu pengeringan adalah 60, 90, dan 120 menit dan airflow velocity pada alat diatur pada level 1 (L1; 6,8 km/jam), level 2 (L2; 9,3 km/jam), dan level 3 (L3; 10 km/jam).…”

Section: Pengeringan Daun Belimbing Untuk Pembuatan Teh Herbalunclassified

Pengaruh Pengeringan Terhadap Kadar Tanin Teh Herbal Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi)

Assya¹,

Ikhlas²,

Putri³

et al. 2022

ATMOSPHERE

View full text Add to dashboard Cite

Teh herbal merupakan produk minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan. Teh herbal diolah dari berbagai jenis tanaman yang mengandung senyawa bioaktif. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa bioaktif adalah belimbing wuluh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kedua parameter tersebut pada proses pengeringan menggunakan alat tray dryer terhadap penurunan kadar air dan kadar tanin dari seduhan teh herbal. Daun belimbing dikeringkan dengan suhu 65 °C, waktu pengeringan 60, 90, dan 120 menit, serta airflow velocity sebesar 6,8, 9,3, dan 10 km/jam. Penurunan kadar air terbesar yaitu 68 % dan kadar tanin tertinggi yaitu 1,871 ± 0,283 % diperoleh pada airflow velocity 6,8 km/jam dan waktu 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengeringan selama 120 menit tidak merusak senyawa bioaktif tanin dan penurunan kadar air pada teh herbal hasil pengeringan dapat meningkatkan kadar tanin yang terekstraksi saat teh herbal diseduh menjadi minuman yang dapat dikonsumsi.

show abstract

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HERBAL KULIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Cited by 18 publications

References 1 publication

The Potency of Avocado Seeds (”Persea Americana” Mill.) as a Source of Antioxidant Tea

The Potency of Avocado Seeds (”Persea Americana” Mill.) as a Source of Antioxidant Tea

Pengaruh Suhu Spray Drying Dan Penambahan Maltodextrin Terhadap Aktivitas Antioksidan (Ic50) Pada Bayam Hijau (Amaranthus Hybridus L.)

Pengaruh Pengeringan Terhadap Kadar Tanin Teh Herbal Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi)

Contact Info

Product

Resources

About