2022
DOI: 10.14710/sat.v6i1.11755
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Rasio Chelator dan Metal pada Media Kultur Terhadap Pola Pertumbuhan dan Kandungan Protein Sel Diatom Thalassiosira sp.

Abstract: Pakan alami belum dapat digantikan oleh pakan buatan dalam kegiatan pembenihan. Thalassiosira sp. merupakan salah satu pakan alami sebagai pakan larva udang. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pakan alami fitoplankton adalah mikronutrien. Mikronutrien tidak dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton apabila tidak didukung adanya chelator. Chelator berfungsi untuk mensintesa mikronutrien di dalam media kultur agar bisa dimanfaatkan untuk proses metabolisme sel mikroalga. Tujuan dari penelitian ini adalah… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(5 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Hal ini dikarenakan semakin besar perbedaan salinitas dibandingkan dengan habitat aslinya maka, semakin sulit adaptasi yang dilakukan oleh mikroalga, begitu pula sebaliknya (Ningsih et al, 2017). Kisaran nilai salinitas yang optimal untuk pertumbuhan mikroalga bervariasi antara 25-35 ppt (Wahyudi et al, 2022). Nilai salinitas yang bisa ditoleransi oleh diatom adalah kisaran 15-34 ppt (Ishak et al, 2022).…”
Section: Perlakuanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Hal ini dikarenakan semakin besar perbedaan salinitas dibandingkan dengan habitat aslinya maka, semakin sulit adaptasi yang dilakukan oleh mikroalga, begitu pula sebaliknya (Ningsih et al, 2017). Kisaran nilai salinitas yang optimal untuk pertumbuhan mikroalga bervariasi antara 25-35 ppt (Wahyudi et al, 2022). Nilai salinitas yang bisa ditoleransi oleh diatom adalah kisaran 15-34 ppt (Ishak et al, 2022).…”
Section: Perlakuanunclassified
“…pada perlakuan A dengan salinitas 20 ppt mencapai kategori "baik" yaitu 22 ˚C, dilanjutkan dengan perlakuan B dengan salinitas 25 ppt mencapai kategori "baik" yaitu 21 ˚C, kemudian dilanjutkan dengan perlakuan C dengan salinitas yang 30 ppt juga mencapai kategori "baik" yaitu 24 ˚C dan yang terakhir yaitu perlaukan D dengan salinitas 35 ppt kembali memenuhi kategori "baik" yaitu 23 ˚C. Hasil pengukuran suhu ini dapat dikategorikan "Baik" didasarkan oleh penelitian (Erlangga et 2021), yang menyebutkan bahwa kisaran suhu terbaik untuk pertumbuhan diatom dalam air adalah 20-30 0 C. Menurut Baek et al (2011) dalam (Wahyudi et al, 2022), populasi mikroalga Thalassiosira sp. dapat tumbuh optimal dengan kisaran suhu terbaik yaitu 10-30°C.…”
Section: Kualitas Air Suhuunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Thallassiosira sp. merupakan salah satu jenis pakan alami jenis fitoplankton yang banyak digunakan sebagai pakan larva udang (Wahyudi et al, 2022). Barajas et al, (2006) menyatakan bahwa Thalassiosira merupakan jenis diatom dari kelas Bacillariophyta yang banyak ditemukan di perairan laut dengan kondisi pH yang tinggi yaitu 8,0 dan 9,4.…”
Section: Pendahuluanunclassified