2019
DOI: 10.30597/mkmi.v15i1.5769
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Program Makan Siang terhadap Asupan Makanan, Status Anemia dan Perilaku Gizi Santri Perempuan

Abstract: Penyediaan makanan di asrama pada umumnya terbatas karena masalah biaya sehingga siswa rawan terjadi kekurangan gizi. Kekurangan zat besi pada remaja dapat menimbulkan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh program makan siang terhadap asupan makanan, status anemia dan perilaku gizi pada santri perempuan di Pondok Pesantren Darusalam Bogor. Penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desain one group pre post intervention. Subjek yang terpilih sebanyak 54 siswa diberikan intervensi penamb… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 31 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…18 Santri yang termasuk kelompok usia remaja tergolong periode rawan gizi karena berbagai sebab seperti adanya peningkatan kebutuhan zat gizi, adanya perubahan gaya hidup, kebiasaan makan dan kebutuhan zat gizi khusus. 19 Sementara itu, daya tahan kardiovaskular yang buruk sebagai parameter kebugaran ditemukan pada remaja yang kurus maupun kelebihan berat badan. 20 Fenomena santri saat ini tidak hanya mengalami gizi kurang tetapi juga gizi lebih.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…18 Santri yang termasuk kelompok usia remaja tergolong periode rawan gizi karena berbagai sebab seperti adanya peningkatan kebutuhan zat gizi, adanya perubahan gaya hidup, kebiasaan makan dan kebutuhan zat gizi khusus. 19 Sementara itu, daya tahan kardiovaskular yang buruk sebagai parameter kebugaran ditemukan pada remaja yang kurus maupun kelebihan berat badan. 20 Fenomena santri saat ini tidak hanya mengalami gizi kurang tetapi juga gizi lebih.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…34 Penyediaan makanan di pondok pada umumnya terbatas sehingga bahan makanan yang disediakan rawan tidak memenuhi kebutuhan zat gizi. 19 Asupan gizi yang cukup menghasilkan simpanan sumber energi yang cukup juga di dalam tubuh yaitu melalui pembakaran karbohidrat dan lemak, serta kontribusi pemecahan protein, hal tersebut cenderung mampu menghasilkan kebugaran tubuh yang baik. 35 Berdasarkan hal tersebut, analisis kaitan antara status gizi dan status anemia dengan kebugaran tubuh pada santriwati penting diketahui untuk pencegahan permasahan yang mungkin terjadi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The Ministry of Health also needs to coordinate with the Ministry of Education and Culture regarding the standardization of school nutritionists and standardization of school lunch service providers, either independently by schools or by third parties who have obtained permission from the Ministry of Health. These third parties are like several companies or foundations that have previously provided lunch, such as PT Ajinomoto [9] and Sumba Foundation [10] which hopes to be successful with the Nu-CL Program. As for halal certification for school lunch service providers, it is adjusted to the needs of each school.…”
Section: Implementation Of the Nutritious Children's Lunch Program (N...mentioning
confidence: 99%
“…Materi pelajaran gizi yang diberikan harus menyajikan kenyataan atau masalah yang dibutuhkan murid. Informasi gizi perlu dinyatakan dalam istilah-istilah sederhana dan mudah dikenal pula sehingga mampu menggunakan pengetahuan tersebut secara efektif 16 .…”
Section: Pembahasan Pengetahuan Guru Dan Pengelola Mengenai Gizi Seimbangunclassified