Pengaruh Penerapan Model Argument Driven Inquiry (ADI) Pada Pembelajaran IPA Terhadap Keterampilan Argumentasi Siswa SMP Berdasarkan Perbedaan Kemampuan Akademik

Abstract


 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Argument Driven Inquiry (ADI) terhadap keterampilan argumentasi siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah pada materi cahaya dan optik di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Sampel penelitian ini yaitu kelas VIII.2 dan VIII.3 yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest dan posttest menggunakan instrumen keterampilan argumentasi siswa yang diuji menggunakan uji Independent Sample T-Test dengan SPSS 21.0 . Berdasarkan hasil dari uji Independent Sample T-Test nilai Sig.(2-tailed) < α (0,000< 0,05), maka dapat dinyatakan terdapat perbedaan rata-rata keterampilan argumentasi siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata N-gain pada siswa berkemampuan akademik tinggi di kelas eksperimen 0,70 dengan kategori sedang dan kelas kontrol 0,55 dengan kategori sedang. Kemudian pada siswa berkemampuan akademik rendah di kelas eksperimen 0,55 dengan kategori sedang dan kelas kontrol 0,48 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ADI memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan argumentasi siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah.

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bermuatan Nature Of Science (NOS) Terhadap Argumentasi Ilmiah Pada Topik Zat Aditif

“…Nature of Science (NOS) atau hakikat sains menjelaskan apa itu sains, bagaimana cara kerja sains, bagaimana cara kerja ilmuwan, serta interaksi anatara sains dan masyarakat (Vesterinen, 2012). NOS termasuk epistomologi pengetahuan ilmiah sebagai konstruksi sosial dan sejarah serta ontologi pengetahuan sebagai pengetahuan penemuan untuk menggambarkan alam, oleh karena itu pemahaman (NOS) itu berarti peserta didik mengerti bagaimana sains dan pengetahuan ilmiah telah berkembang dan mempengaruhi masyarakat.…”

Kajian Kemampuan Argumentasi Siswa pada Materi Pokok Animalia Melalui Pendekatan Saintifik di SMA dengan Peringkat Akreditasi yang Berbeda

“…Pembelajaran argumentasi yang dilaksanakan di kelas harus menekankan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar memberikan pendapat atau gagasan, tetapi harus memberi alasan yang kuat untuk menjawab permasalahan yang diberikan sehingga peserta didik dituntut untuk berpikir kritis, mampu berkomunikasi dengan baik, mampu berkolaborasi, dan memiliki kreativitas untuk menciptakan argumen yang dapat dibuktikan kebenarannya dalam upaya meningkatkan kualitas diri menghadapi era revolusi industri 4.0 (Anita et al, 2019). Oleh sebab itu, pembiasaan dan pelatihan berargumentasi dalam pembelajaan sains sangat diperlukan agar siswa juga memiliki pemikiran yang logis, pandangan yang jelas, dan dapat menjelaskan alasan yang rasional terhadap fenomena atau fakta-fakta sains yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan teori atau konsep sains yang relevan (Zahara et al, 2018).…”

“…Menurut Aswar et al, (2019) siswa pada sekolah berakreditasi A lebih baik dari sekolah berakreditasi B dan C, kemudian sekolah berakreditasi B lebih baik dari sekolah berakreditasi C dalam hal mengkomunikasikan yang memiliki persentase tertinggi diantara semua indikator keterampilan proses sains. Semua indikator keterampilan proses yang digunakan siswa di sekolah yang berakreditasi A memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan sekolah yang berakreditasi B dan C dan sekolah yang berakreditasi B lebih tinggi dari sekolah yang berakreditasi C. Berdasarkan penelitian Mairing (2016) dan Aswar et al, (2019) siswa di sekolah dengan peringkat akreditasi A menunjukkan kemampuan akademik berupa kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan proses yang lebih unggul dibandingkan dengan siswa di sekolah dengan peringkat akreditasi B dan C. Menurut Zahara et al, (2018) terdapat perbedaan skor keterampilan argumentasi antara siswa berkemampuan akademik tinggi dengan siswa berkemampuan akademik rendah. Siswa berkemampuan akademik tinggi memiliki skor yang lebih besar dibandingkan dengan siswa berkemampuan akademik rendah.…”

Students' Ability to Argue Through a Scientific Approach at the High School Level with Different Accreditation Levels in North Lampung

“…Education The ability to argue is the ability to express ideas or ideas about scientific phenomena based on existing data/evidence and theories (Ginanjar et al, 2015). Argumentation skills are fundamental to being trained in learning science so that students have logical reasoning, clear views, and rational explanations of scientific phenomena that occur in everyday life based on relevant concepts/theories (Zahara et al, 2018).…”