2019
DOI: 10.33854/jbdjbd.139
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CABAI RAWIT (Capsicum Frustences, L) TERHADAP BAKTERI Streptococcus Sp PADA SOKET PASCA PENCABUTAN GIGI

Abstract: Streptococcus sp adalah salah satu bakteri yang banyak ditemukan pasca pencabutan gigi, untuk itu pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memberikan terapi antibiotik. Cabe rawit (Capsicum Frustecens, L) adalah salah satu tanam herbal yang memiliki efek sebagai anti mikroba terhadap bakteri Streptococcus Sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum Frustecens, L) terhadap bakteri Streptococcus Sp pada soket pasca pencabutan gigi. Jenis penelitian adalah e… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kondisi ini tentunya akan menjadikan sel bakteri tidak dapat bertahan lama sehingga akhirnya akan mati. [10] Sinnun Maxillofacial Journal. Tabel 2. menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa larutan ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25% memiliki rata-rata zona daya hambat bakteri yaitu 10,09 mm dengan besar standar deviasi sebesar 0,83 mm.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Kondisi ini tentunya akan menjadikan sel bakteri tidak dapat bertahan lama sehingga akhirnya akan mati. [10] Sinnun Maxillofacial Journal. Tabel 2. menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa larutan ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25% memiliki rata-rata zona daya hambat bakteri yaitu 10,09 mm dengan besar standar deviasi sebesar 0,83 mm.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengukuran zona hambat diukur dengan melihat zona bening lalu diukur diameternya dengan menggunakan jangka sorong digital untuk mengetahui seberapa besar daya antibakteri yang dihasilkan. [10] Tabel 1. menjelaskan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar daya hambat yang dihasilkan karena berdasarkan hasil penelitian diameter pada zona daya hambat ekstrak cabai rawit (Capsicum, frustencens, L)100% memiliki diameter zona daya hambat terbesar. Penelitian Yunita pada tahun 2012 tentang uji efektivitas ekstrak cabai rawit (Capsicum frustecens, L) terhadap bakteri Staphylococus aureus menunjukkan bahwa ekstrak cabai rawit (Capsicum frustecens, L) positif mengandung flavonoid dan juga membuktikan bahwa adanya senyawa flavonoid pada cabai rawit.…”
Section: Penelitian Ini Dilakukan DI Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Muslimunclassified
See 1 more Smart Citation