PENGARUH MANIPULASI MEDIA TERHADAP KANDUNGAN ALKALOID VINKRISTINA KALUS DAUN Catharanthus roseus(L.) G.Don

Abstract

The effect of the manipulation of the media on the vincristine alkaloid content in the callus of Catharanthus roseus (L.) G.Don were studied. This work was done as an effort for gaining the vincristine alkaloid through tissue culture which was expected to obtain a larger amount of the alkaloid. Tissue culture of C. roseus was initiated from leaf explants on growth medium (MS supplemented with 1 mg per l 2,4-D and 1 mg per l BAP). after seven weeks incubation, with only subculturing on the same medium, the proliferating calli were subculture on a production medium (MS supplemented with 1mg per l IAA and 1 mg per l BAP) which were containing different additional concentration of sucrose, BAP, tryptophan, and concentration of 50 percent basic medium of MS from the standard. Eleven weeks-old calli were harvested from each treatment and dried for chemical analysed by thin layer chromatography on silica gel GF 254 using chloroform-aceton-triethylamine as mobile phase. Rf value and uv spectra were used to identify vincristine, and concentration of vincristine alkaloid was determine by preparative thin layer chromatography with methanol solvent and measured by uv-vis spectrophotometer at 233 nm. The maximum content of vincristine alkaloid was obtained from callus, which was grown on the MS standard with an addition of 40 g per l sucrose or 4 mg per l BAP or and also 50 percent of the MS standard medium. Tryptophan addition a precursor could not induce the alkaloid vincristine forming.

The growth and reserpine content of callus culture of Rauvolfia verticillata on the variation of sucrose concentration in MS medium

“…Penambahan sumber karbon pada media kultur dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder. Menurut Manuhara (1995), kandungan alkaloid vinkristin Catharanthus roseus meningkat setelah penambahan sumber karbon berupa sukrosa pada media kultur. Penambahan kombinasi sukrosa dan glukosa juga dapat meningkatkan kandungan saponin pada kultur kalus Talinum paniculatum (Suskendriyati 2003).…”

“…Bahan-bahan untuk pembuatan media inisiasi kalus terdiri dari bahanbahan kimia pada komposisi dasar media Murashige Skoog (MS), bahan pemadat berupa agar 7 g/L, KOH 1N, HCl 1N, NAA 2 mg, kinetin 2 mg, dan akuades. Media perlakuan menggunakan bahan-bahan kimia seperti pada media inisiasi kalus yang ditambah sukrosa dengan variasi konsentrasi 0 g/L, 10 g/L, 20 g/L, 30 g/L, dan 40 g/L (modifikasi dari Manuhara 1995;Suskendriyati 2003). Bahan kimia yang digunakan untuk analisis kandungan reserpin adalah etanol p.a., akuabides, asam sulfamat 5%, sodium nitrit 0,3%, dan senyawa reserpin murni.…”

“…Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan, yaitu penambahan sukrosa dengan lima taraf konsentrasi (0 g/L, 10 g/L, 20 g/L, 30 g/L, dan 40g/L) dengan lima ulangan. Penentuan taraf perlakuan ini berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Manuhara (1995) dan Suskendriyati ( 2003).…”

“…Hal inilah yang menyebabkan kadar reserpin pada media dengan konsentrasi sukrosa 40 g/L lebih rendah daripada kadar reserpin pada media dengan konsentrasi sukrosa 30 g/L. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Manuhara (1995) bahwa kandungan alkaloid vinkristin kalus daun Catharantus roseus (L.) G. Don dipengaruhi oleh konsentrasi sukrosa. Manuhara (1995) telah melakukan penelitian tentang pengaruh manipulasi media terhadap kandungan alkaloid vinkristin kalus daun Catharantus roseus.…”

“…Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Manuhara (1995) bahwa kandungan alkaloid vinkristin kalus daun Catharantus roseus (L.) G. Don dipengaruhi oleh konsentrasi sukrosa. Manuhara (1995) telah melakukan penelitian tentang pengaruh manipulasi media terhadap kandungan alkaloid vinkristin kalus daun Catharantus roseus. Pada penelitian…”